Sukses

Menanti Monumen Angeline di Bali

Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 di Bali ditemukan meninggal pada 10 Juni 2015.

Liputan6.com, Denpasar - Meski telah berlalu satu tahun lebih, kisah kematian tragis bocah mungil Angeline masih belum hilang dari ingatan. Sebuah monumen pun bakal didirikan untuk mengenang bocah ayu tersebut.

Juga untuk mengingatkan masyarakat untuk lebih peduli dan mencegah terulangnya kasus kekerasan pada anak. Pembangunan Monumen Angeline sempat dua kali tertunda.

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait menyatakan, pembangunan akan kembali dilakukan. Rencananya Monumen Angeline bakal dibangun tidak jauh dari Gong Perdamaian yang berlokasi di Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Bali.

(Dewi Divianta/Liputan6.com)

"Setelah sempat tertunda, semoga pembangunan monumen Angeline segera terlaksana," tutur Arist saat menghadiri penandatanganan prasasti Angeline di Denpasar, Bali, Kamis (21/7/2016).

"Jangan sampai kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi, peran orangtua sangat penting dalam melindungi anak-anak," ujar dia.

Angeline yang dilaporkan hilang pada 16 Mei 2015 ditemukan meninggal pada 10 Juni 2015. Jasadnya dikubur di halaman belakang rumah ibu angkatnya, Margriet Megawe, di Jalan Sedap Malam, Sanur, Bali.

Dari hasil autopsi jenazah bocah yang bernama asli Engeline itu ditemukan banyak luka lebam di sekujur tubuhnya. Luka bekas sundutan rokok dan jeratan tali juga ditemukan di leher bocah Angeline.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.