Sukses

Cegah Perburuan Liar, Burung Dipasangi Microchip

Perburuan liar membuat jumlah populasi burung terus menurun.

Liputan6.com, Bogor - Perlindungan burung menjadi hal yang mendesak bagi beberapa negara, terutama di Indonesia. Perburuan liar membuat jumlah populasi burung terus menurun.

Tidak mengherankan, bila di masa mendatang sayap hewan yang dilindungi ini akan dipasangi microchip untuk mencegah perburuan.

Himpunan Kebun Binatang Indonesia berencana mengembangkan kembali alat untuk memantau keamanan burung dari para pemburu. Alat buatan Amerika ini diharapkan mampu meningkatkan populasi berbagai jenis burung di masa mendatang.

Microchip ini bisa dipantau pergerakannya melalui radio transmiter. Pada microchip tersebut juga terprogram database mengenai asal usul, tanggal lahir hingga usia burung tersebut.

Dengan demikian, kemanapun burung tersebut singgah akan diketahui keberadaannya.

"Jadi, apabila ada yang menangkap pun akan diketahui, karena alat ini bisa melacak keberadaan hewan tersebut," ucap pemerhati burung Tony Sumampau, usai pelepasliaran burung jalak putih di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 11 Juni 2016.

Sebelumnya, kata Toni, alat tersebut sudah dipasang di tubuh gajah dan harimau. Kali ini akan dilakukan serupa kepada burung-burung hasil penangkaran, sebelum dilepasliarkan ke alam.

"Sekitar 300 harimau Sumatera dan 482 ekor gajah sudah lebih dulu dipasang chip. Ini sebagai salah satu cara efektif untuk melindungi binatang di lapangan dari perburuan," kata Ketua Himpunan Kebun Binatang Indonesia ini.

Direktur Taman Safari Indonesia ini berharap penggunaan chip ini bisa membuat hewan langka ini tetap lestari. Karena perburuan burung menyebabkan populasinya menurun setiap tahunnya.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan pemerintah tentunya mendukung bahkan mendorong upaya dari pemerhati dan aktivis agar terealisasinya pemasangan chip pada semua hewan langka dan dilindungi undang-undang tersebut.

"Itu pertama dibuat Taman Safari untuk penanda hewan-hewan disana. Sejauh ini kami mendukung kalau semua hewan hasil penangkaran dipasang chip," kata Menteri LHK Siti Nurbaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini