Sukses

Pasca-Penemuan Granat, Rumah Gubernur Sulsel Dijaga Ketat

Pelaku dan motif pelemparan granat Mortir 5 Kaliber 50 MM buatan Pindad masih dalam penyelidikan.

Liputan6.com, Makassar - Pascapenemuan granat di depan rumah jabatan (rujab) Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sulsel meningkatkan intensitas patroli di kawasan rujab.

"Patroli kita tingkatkan, dari tiga jam menjadi tiap jam dilakukan patroli. Tapi  tdak ada penambahan signifikan untuk personil yang patroli," kata Kepala Satpol PP Sulsel, Iqbal Suhaeb, di kantornya, Kamis (7/1/2016).

Sejauh ini, kata dia, tidak ada lagi ancaman yang mengkhawatirkan. Di rujab gubernur ada 12 orang Satpol PP.

"Per shift itu 4 orang dan bantuan dari personel Brimob ada 2 orang," jelas Iqbal.

Soal granat, dia menjelaskan,  tidak dilempar masuk ke kompleks rujab tapi ditemukan di jalan antara kantor Detasemen Polisi Militer (POM) dan Rujab Gubernur.

"Masyarakat menemukan benda itu langsung membawa ke kantor DenPOM," papar Iqbal.


Mengenai motif kejadian ini, menurut Iqbal, cenderung ketidaksengajaan. Bisa jadi ada bungkusan orang yang jatuh kemudian ditemukan oleh warga dan ternyata benda sejenis granat mortir.

"Jadi bukan sengaja direncanakan ingin diledakkan di rujab gubernur. Karena kalau mau diledakkan pasti pen granat tersebut dicabut sebelum dilempar ke dalam rujab," tandas Iqbal.

Sebelumnya, seorang warga Jalan Gunung Lompo Battang, Mimin Susanto (36), menemukan granat di Jalan Sungai Tangka samping lapangan tenis Rujab Gubernur Sulsel kota Makassar.

Mimin yang sedang melintas jalan itu berpapasan dengan mobil Avanza warna hitam tanpa plat kendaraan. Tiba-tiba bodi motor yang dikendarai Mimin terdengar bunyi seperti terbentur suatu benda.

Mimin kemudian berhenti dan menemukan sebuah benda yang mencurigakan berada di bawah bodi bagian depan motornya.Mel ihat benda mirip granat itu, langsung mengambil kayu untuk menggoyang -goyangkan benda tersebut namun ia curiga karena benda itu sangat mirip granat.

Ia pun berusaha untuk mengangkatnya dan menyerahkan ke Denpom VII-6/Makassar yang jaraknya relatif dekat dengan tempat jatuh granat itu.

Menurut Kapten Cpl Alfrets Risen yang menerima granat, granat itu masih aktif namun pada saat dilempar pen granatnya belum lepas atau dicabut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.