Sukses

Kerbau Gila Seruduk 5 Warga Hingga Patah Tulang

Ratusan warga coba menjinakkan, tapi kerbau gila terlalu kuat.

Liputan6.com, Makassar - Lima warga mengalami luka patah tulang akibat diseruduk kerbau gila di Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatanl, Senin (16/11/2015). Kerbau gila itu akhirnya ditembak mati atas permintaan pemiliknya, Rola (60), yang tak mampu menjinakkan kerbaunya yang terus merontak menyerang warga.

"Aparat Polres Jeneponto yang mengetahui adanya informasi itu kemudian ke TKP dan terpaksa menembak kerbau tersebut karena sudah tak terkendali dengan mengamuk terus, "kata Kapolres Jeneponto, Sulsel, AKBP Joko Sumarno, ketika dihubungi di Jeneponto, Senin (16/11/2015).

Kerbau gila yang mengamuk tersebut sempat berusaha dijinakkan oleh ratusan warga setempat. Namun karena kekuatan yang dimiliki kerbau tersebut lebih besar, massa tak bisa menjinakkan.

"Karena takut korban berjatuhan bertambah, si pemilik meminta aparat Polres yang tiba di lokasi untuk menembak mati saja kerbaunya itu," kata Joko.

Kelima warga yang menjadi korban serudukan kerbau gila tersebut telah dirawat RSUD Lanto, Kecamatan Batang, Kabupaten Jeneponto, Sulsel. Kelimanya masing-masing Sawala Bin Rucca (45) warga Lingkungan Kato’mara, Kelurahan Batua Raya, Kecamatan Batang yang mengalami luka pada paha sebelah kanan,‎ Nurbaya Mosseng (50), warga Lingkungan Borongloe, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang yang mengalami luka pada kepala.

Selain itu Hasna Daeng kinang (30),warga  Lingkungan Bontoala, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang dan mengalami sakit pada perut, Saeba (30), warga Lingkungan Borong Loe, Kelurahan Togo-togo, Kecamatan Batang, mengalami luka pada pelipis sebelah kanan, serta Lutfhi  Daeng Ngewa (6) warga Lingkungan Bulorapa, KelurahanTogo-togo, Kecamatan Batang mengalami patah pada lengan sebelah kanan. (Hmb/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.