Sukses

5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Lima hal ini penting untuk diperhatikan agar tubuh tidak bereaksi dengan buruk saat berolahraga di bulan Ramadhan.

Liputan6.com, Jakarta Olahraga masih diperlukan saat kita melakukan puasa ramadhan. Namun porsi dan waktunya harus diatur.

Tubuh tetap harus bugar meski sedang menjalankan puasa. Meski saat puasa tubuh kita istirahat dalam mengkonsumsi makanan dan minuman untuk beberapa jam.

Lalu bagaimana membuat tubuh tetap bugar saat kondisi tubuh tidak ada masukan makanan dan minuman? Berikut 5 hal yang harus diperhatikan agar olahraga tetap bisa dilaksanakan saat ramadan seperti dikutip hello sehat:

1. Waktu olahraga

Ini menjadi hal penting pertama yang harus diperhatikan adalah waktu olahraga saat bulan puasa. Tidak disarankan untuk melakukan olahraga di siang hari ketika puasa berlangsung.

Seperti dilansir oleh thenational dan islamicity, olahraga sebaiknya tidak dilakukan saat berpuasa karena perut dalam keadaan kosong. Waktu terbaik untuk melakukan olahraga di bulan Ramadan adalah pada saat setelah berbuka, karena setelah berbuka tubuh mendapatkan energinya kembali dari makanan dan minuman.

Pilihan waktu lainnya adalah beberapa saat menjelang berbuka puasa. Anda bisa berolahraga 30-60 menit menjelang berbuka karena mendekati waktu makan. Sehingga tubuh dapat segera mendapat asupan energi kembali.

Hal ini sepertinya sah-sah saja tergantung dari kebugaran setiap individu. Ada orang yang mampu melakukan olahraga saat berpuasa dan ada juga yang tidak, tergantung dari kebiasaan orang tersebut melakukan olahraga. Maka kenali tubuh Anda sendiri!

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Olahraga yang baik dilakukan saat puasa

 

Setelah memilih waktu, Anda juga harus memilih enis olahraganya. Yang pasti lakukan olahraga yang bisa Anda lakukan selama ini.

Jenis olahraga yang dipilih sebaiknya memiliki intensitas ringan sampai sedang, seperti berjalan, jogging, dan bersepeda. Disarankan untuk tidak mencoba intensitas olahraga yang lebih tinggi dari yang biasa Anda lakukan karena ditakutkan tubuh tidak mampu melakukannya.

 

3 dari 5 halaman

3. Asupan makanan yang diperlukan

 

Saat Ramadan, tubuh diberi waktu dua kali untuk makan, yaitu saat sahur dan berbuka puasa (waktu maghrib). Waktu makan di bulan Ramadan agak berubah dibandingkan dengan hari biasanya.

Selain itu, porsi makan mungkin juga dapat berubah. Namun, usahakan untuk tetap mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sama seperti hari biasanya, tidak berlebih dan juga tidak kekurangan. Pastikan menu makanan tetap mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan zat gizi yang diperlukan tubuh.

Karbohidrat merupakan energi utama bagi tubuh. Karbohidrat dapat mengembalikan kadar glukosa darah yang menurun saat berpuasa. Makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat (yang memiliki indeks glikemik rendah) diperlukan karena membantu melepaskan energi secara perlahan sehingga energi dalam tubuh tidak cepat habis.

Memakan makanan yang mengandung indeks glikemik rendah pada saat berbuka puasa bertujuan untuk meningkatkan cadangan karbohidrat. Jika mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi, maka kadar gula darah akan cepat meningkat tetapi akan cepat habis juga.

Konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi saat berbuka puasa untuk memaksimalkan cadangan glikogen otot dan kemudian konsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi saat sahur untuk memperlambat pencernaan sehingga perut tidak cepat kosong.

 

4 dari 5 halaman

4. Banyak minum

 

Dehidrasi dapat terjadi saat berolahraga apalagi dilakukan pada saat cuaca panas. Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, asupan cairan ke dalam tubuh harus diperhatikan. Asupan cairan yang disarankan adalah 1,5-2 liter per hari.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk membatasi melakukan aktivitas fisik di siang hari untuk mencegah dehidrasi. Melakukan olahraga yang mengeluarkan banyak keringat di siang hari saat puasa dapat menyebabkan dehidrasi karena cairan tubuh hilang melalui keringat.

 

5 dari 5 halaman

5. Perhatikan juga lama tidur

 

Tips terakhir agar tetap bisa olahraga saat puasa adalah perhatikan waktu tidur. Orang dewasa memerlukan waktu tidur sekitar 7-9 jam per hari. Waktu tidur yang kurang dapat mempengaruhi kinerja tubuh.

Tidur siang mungkin kadang diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap sehat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.