Sukses

KBRI Amman Beri Bantuan Makanan Berbuka Puasa ke Palestina

Aparat keamanan Israel pada Ramadan tahun 2018, melarang keras untuk berbagai bentuk bantuan dari Indonesia masuk ke kota Yerusalem.

Liputan6.com, Yerusalem - Merupakan suatu perjuangan dan butuh cara tersendiri untuk memasukkan makanan berbuka puasa ke dalam komplek masjid Al-Aqsa. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, aparat keamanan Israel pada Ramadan tahun 2018, melarang keras untuk berbagai bentuk bantuan dari Indonesia masuk ke kota Yerusalem, khususnya komplek Mesjid Al-Aqsa.

Diduga hal ini terkait dengan komitmen kuat Indonesia dalam membela Palestina dan sikap keras Indonesia dalam menyikapi aksi-aksi ilegal pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza, demikian rilis dari KBRI Amman yang diterima oleh Liputan6.com pada Selasa (29/5/2018).

Melalui seorang aktivis perempuan Palestina, yang juga merupakan alumni program capacity building dari Direktorat Kerja Sama Teknik Kemlu RI, kali ini KBRI Amman mengadakan berbuka puasa (iftar) di kompleks Mesjid Al Aqsa.

Setelah membuka dapur umum untuk memasak makanan berbuka mereka berhasil mengelabui aparat keamanan Israel sehingga makanan bisa dibawa masuk ke dalam komplek Al Aqsa. Makanan ini akhirnya dibagikan kepada ratusan masyarakat muslim yang akan berbuka puasa di halaman masjid.

Sebagian dari makanan lainnya didistribusikan kepada masyarakat muslim yang tinggal di kota tua Yerusalem (di luar komplek Mesjid Al-Aqsa).

"Tidak ada suatu standar aturan yang baku bagi aparat keamanan Israel untuk melarang bantuan dari Indonesia. Hanya tergantung kemauan aparat Israel yang bertugas saja," tegas aktivis sahabat KBRI Amman.

"Ada juga aparat keamanan yang mempermasalahkan logo KBRI Amman dan tulisan Embassy of Indonesia," lanjutnya.

Sehari sebelumnya, aparat keamanan Israel juga menghadang truk yang membawa makanan berbuka puasa -- sumbangan dari masyarakat Indonesia yang dikelola oleh Nusantara Palestina Center (NPC) di Gaza. Namun hal tersebut akhirnya berhasil masuk ke komplek masjid Al Aqsa dengan cara yang sama.

"Dari Indonesia untuk Palestina, demikian disampaikan Dubes RI Amman, Andy Rachmianto pada saat melontarkan ide donasi berbuka puasa di Mesjid Al-Aqsa pada tanggal 14 Mei lalu," ketika Jalur Gaza digempur oleh tentara zionist Israel karena melakukan aksi protes damai the Great March of Return memperingati hari Nakhba (hari kemalangan bagi bangsa Palestina) yang ke 70 tahun ini.

"KBRI Amman ingin berbagi sedikit kebahagiaan dengan saudara-saudara kita di Palestina. Semoga sumbangan kecil dari masyarakat Indonesia ini dapat menjadi oase bagi ratusan warga Palestina yang berbuka puasa di Masjid Al Aqsa," tegas Andy.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Sebesar Rp 555 Miliar ke Palestina

Sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina, pemerintah Arab Saudi tidak segan mengucurkan dana bantuan sebesar US$ 40 juta, atau sekitar Rp 555 miliar.

Serah terima awal bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Lembaga Dana Pembangunan Saudi kepada Kementerian Keuangan Palestina, awal pekan ini.

"Pembayaran ini mencakup dana bantuan Kerajaan Saudi dari bulan Februari sampai Maret 2018 (USD 20 juta per bulannya)," kata perwakilan Arab Saudi di Liga Arab, seperti dikutip dari Middle East Monitor.

Pemberian dana ini merupakan anggaran yang khusus disediakan oleh Arab Saudi untuk diberikan ke Palestina tiap bulan.

Di tengah konflik Timur Tengah yang memanas, Palestina membutuhkan bantuan dana dan dukungan dari negara lain.

"Kami menegaskan kembali bahwa Arab Saudi akan terus mendukung perjuangan Palestina dari segi politik, ekonomi hingga kemanusiaan," tegas perwakilan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.