Sukses

Usai Temui PM Singapura, Prabowo Sempatkan Berburu Buku

Prabowo berharap, anak-anak muda Indonesia juga memiliki hobi membaca buku untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto menyempatkan berburu buku di sela-sela kegiatannya selama dua hari di Singapura pada Senin-Selasa (26-27 November 2018).

Dalam keterangan tertulisnya, Prabowo menyempatkan diri untuk berbelanja buku di toko buku Kinokuniya, di Takashimaya Mall, Singapura usai bertemu dengan PM Lee Hsien Loong. Kebiasaan berbelanja buku ini kerap dilakukan Prabowo ketika berkunjung ke luar negeri.

"Setiap kesempatan dan kemanapun saya pergi, pasti cari toko buku. Buku sejarah, buku militer, buku ekonomi, buku perkembangan dunia, buku photografi, arsitektur, dan lain sebagainya," kata Prabowo seperti dilansir dari Antara, Selasa (27/11/2018).

Dia mengaku, hobi membaca buku ini sudah dilakukannya sejak masih remaja. Dia berharap, anak-anak muda Indonesia juga memiliki hobi membaca buku untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Dalam kunjungannya selama dua hari di Singapura, Prabowo dijadwalkan pada Selasa hari ini akan memenuhi undangan menjadi narasumber dalam acara the Economist World in 2019 Gala Dinner yang digelar oleh majalah ekonomi ternama dunia yakni The Economist.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bertemu PM Singapura

Sebelumnya, Prabowo Subianto bertemu dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong pada Senin 26 November 2018.

Dalam pertemuan tersebut dia banyak membahas hal-hal strategis salah satunya adalah mengenai kebijakan ekonomi yang akan ia sampaikan pada acara the Economist World in 2019 Gala Dinner yang akan digelar Selasa 27 November di Singapura.

Dia mengatakan The Economist adalah majalah ekonomi paling ternama di dunia dan menjadi bacaan semua pemimpin dunia, yang mengulas tentang tantangan-tantangan penting bukan hanya di tingkat negara tapi juga tingkat dunia.

Prabowo yang merupakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu menilai The Economist juga kerap membahas tantangan-tantangan besar para pemimpin negara dan dunia seperti ketersediaan pangan, air dan energi.

"Saya sampaikan ke PM Lee, saya maju di pemilihan presiden ini karena saya yakin, dengan strategi dorongan besar saya dan Sandiaga Salahuddin Uno, Indonesia dapat jadi negara yang ekspor energi, pangan, air, bukan importir," ujarnya.

Prabowo menjelaskan, banyak cara yang bisa dilakukan Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa dan negaranya, salah satunya adalah dengan menerapkan ilmu ilmu baru yang fokus pada keunggulan strategis bangsa Indonesia.

Caranya menurut dia, adalah industrialisasi, dengan digitalisasi, menerapkan ilmu-ilmu baru, dengan fokus pada apa yang jadi keunggulan strategis kita sehingga bisa berkontribusi untuk atasi masalah dunia.

Karena itu, Prabowo menjelaskan bahwa jika dirinya dipercaya untuk menjadi Presiden Indonesia pada Pemilu 2019 mendatang, maka dirinya akan melakukan kerjasama teknologi dan ilmu pengetahuan baik dengan Singapura maupun negara-negara lainnya.

"Sehingga, Indonesia bisa menjadi negara sahabat yang strategis bagi negara-negara lain dan bukan hanya sebagai negara importir saja melainkan eksportir produk produk unggulan dan strategis lainnya," katanya.

Karena itu menurut Prabowo, Indonesia perlu jalin kerjasama teknologi, kerjasama ilmu pengetahuan dengan Singapura dan negara-negara lain yang sudah maju industrinya dan sudah lebih unggul dalam penelitian dan pengembangan (litbang).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.