Sukses

Ribuan Warga Morowali Utara Dukung Anwar-Reny di Pilkada Sulteng

Bagi Yanto, kenangan Anwar Hafid sebagai pemimpin mereka dulu tidak akan pernah terlupakan. Jasa, sejahtera, dan bahagia masih terasa hingga kini.

Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid dan Reny Lamadjido, mendapatkan dukungan penuh dari warga Beteleme, Morowali Utara. Ribuan warga Morowali Utara, memberikan komitmen kuat untuk mendukung pasangan BERANI (Bersama Anwar-Reny) dalam Pilkada Sulawesi Tengah.

Tokoh Masyarakat desa Beteleme, Yanto Timpaulu mengatakan, Anwar Hafid adalah orang tua bagi masyarakat Morowali dan Morowali Utara. Tidak ada sosok lain yang mampu menggantikan sosoknya dihati rakyat.

“Beliau ini ayah kami, kami menghormati beliau dan beliau juga menghargai kami,” tegas Yanto, Selasa (17/9/2024).

Bagi Yanto, kenangan Anwar Hafid sebagai pemimpin mereka dulu tidak akan pernah terlupakan. Jasa, sejahtera, dan bahagia masih terasa hingga kini. Bahkan saat menyambut Anwar Hafid, Yanto meneteskan air matanya.

“Saya tidak bisa menahan rasa ingin saya kembali dipimpin oleh beliau,” kata Anwar Hafid.

Karena Yanto membuktikan sendiri, anaknya mendapat sekolah gratis dari Anwar Hafid. Keluarganya tidak kesusahan ketika sakit, karena hanya dengan modal KTP, biaya pengobatan gratis ditanggung oleh pemerintahan Anwar Hafid ketika itu,

Hasilnya sangat signifikan, program pro rakyat ini membuat beragam indeks strategis meningkat drastis. Dengan program pendidikan gratisnya, Anwar Hafid menaikkan jumlah sarjana menjadi 4.200 orang, setelah sebelumnya hanya berjumlah 700 orang saja.

 

2 dari 2 halaman

IPM Meningkat

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, indeks pembangunan manusia (IPM) Morowali meningkat dari 69,33 persen pada 2007, menjadi 71,14 persen pada 2018. Selanjutnya, angka harapan hidup di Morowali, sebagaimana dihimpun oleh BPS Sulteng, juga meningkat dari 65,22 tahun di 2007, menjadi 68,22 pada 2018.

Selain itu, data Pemkab Morowali mencatat, pada tahun 2008, angka kemiskinan sebesar 28,27 persen turun menjadi 14,47 persen di tahun 2014 atau turun sekitar 13,47%. Data Pemkab Morowali juga membuktikan, daya beli masyarakat Morowali mencapai puncak tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp10.245.000.

Video Terkini