Sukses

PKB soal Kabar Geser Dukungan dari Ridwan Kamil ke Anies: Hoaks

Pasca PDI Perjuangan (PDIP) tak mengumumkan Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta, beredar kabar PKB akan mendukung sosok mantan Gubernur Jakarta itu dan meninggalkan Ridwan Kamil.

Liputan6.com, Jakarta Pasca PDI Perjuangan (PDIP) tak mengumumkan Anies Baswedan untuk Pilkada Jakarta, beredar kabar PKB akan mendukung sosok mantan Gubernur Jakarta itu dan meninggalkan Ridwan Kamil.

Mengonfirmasi hal itu, Ketua DPP PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal membantah informasi terkait. Dia menegaskan kabar itu tidak benar.

"Enggak ada. Hoaks," kata Cucun kepada awak media, Selasa (27/8/2024).

Cucun menegaskan, dirinya tidak mengerti dari mana kabar tersebut beredar.

Menurut dia, PKB sudah komit dan menyatakan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024.

Dia pun meyakini, sampai saat ini PKB masih tetap mengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.

Sebelumnya, Anies Rasyid Baswedan mengurus sejumlah surat persyaratan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Hal itu diungkapkan oleh pejabat Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Djuyamto. Dia mengungkapkan ada tiga surat keterangan yang diterbitkan PN Jaksel untuk Anies Baswedan.

Ketiga surat itu yakni surat keterangan tidak pernah sebagai tersangka, surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilih dalam daftar pemilih, dan surat keterangan tidak memiliki tanggungan utang atas nama pribadi maupun badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya.

"Surat keterangan tersebut dikeluarkan atas permohonan Anies Rasyid Baswedan untuk persyaratan pencalonan sebagai gubernur DKI Jakarta," kata Djuyamto dalam keterangan tertulis, Senin (26/8/2024).

2 dari 3 halaman

Anies Sudah Urus Berkas di PN Jaksel untuk Syarat Maju Pilkada Jakarta 2024

Djuyamto menerangkan, PN Jaksel juga menerbitkan ketiga surat tersebut atas nama Andhika Perkasa untuk persyaratan pencalonan sebagai calon gubernur Jawa Tengah.

Penerbitan surat merupakan tindak lanjut dari permohonan yang diajukan oleh Anies Baswedan dan mantan Panglima TNI Jenderal Purnawirawan Andhika Perkasa.

"Permohonan langsung diproses pada hari itu juga adalah sesuai SOP layanan surat keterangan di PN Jaksel," ucap Djuyamto.

Anies Baswedan digadang-gadang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta 2024. Kabarnya, mantan gubernur Jakarta itu akan dipasangkan dengan kader PDIP, Rano Karno alias Si Doel.

Namun, pengumuman nama Anies sebagai cagub Jakarta yang sedianya disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada hari ini, Senin (26/8/2024), ternyata urung.

3 dari 3 halaman

PDIP Sebut Duet Anies Baswedan-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 Belum Pasti

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyatakan duet Anies Baswedan-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024 masih belum pasti. Hal itu menjadi hak prerogatif Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Oh, masih belum, itu kewenangan hak prerogatif dari Ketua Umum. Maka sabarlah sedikit, satu dua hari, pasti Ketua Umum akan menyampaikan siapa yang nanti akan dicalonkan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur," ujar Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2024).

Djarot menyebut, Anies Baswedan memang sempat datang ke Kantor DPP PDIP, termasuk juga Rano Karno. Namun begitu, keduanya disebut hanya tengah bersilaturami dan bertukar pikiran.

"Memang Pak Anies tadi kita lihat sempat datang, di Gedung B ketemu sama si Doel, Bang Rano, betul enggak? Kalian harus ingat bahwa Pak Rano, Bung Rano Karno ini adalah gubernur Banten, wakil gubernur Banten," terang Djarot.

"Pak Anies itu gubernur DKI, masa gubernur DKI sama gubernur Banten berdiskusi tidak boleh, boleh kan. Jadi dalam rangka untuk silaturahmi untuk membicarakan sebetulnya DKI ke depan itu seperti apa, tukar menukar pengalaman," sambung dia.

Selain itu, beredar kabar bahwa PDIP melabuhkan pilihan jagoan ke Pramono Anung untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta. Namun begitu, kabar tersebut tidak direspons lebih jauh.

"Yang paling penting kan itu ya, jadi tunggu saja satu dua hari (diumumkan Pilkada Jakarta 2024)," Djarot menandaskan.