Sukses

Hasil Rekapitulasi Berjenjang KPU, Disebut Patahkan Adanya Dugaan Pengaturan Algoritma Sirekap

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah mengumumkan proses berjenjang rekapitulasi suara di Pilpres 2024. Sejauh ini, keunggulan masih didominasi oleh Kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah mengumumkan proses berjenjang rekapitulasi suara di Pilpres 2024. Sejauh ini, keunggulan masih didominasi oleh Kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Terkait hal ini, menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie hal ini seakan membantah tudingan akan adana pengaturan alogaritma pada Sirekap. Karena itu, dia berharap jangan ada pihak yang mengkambinghitamkan KPU.

“Buat saya sih tidak perlu mengkambinghitamkan atau jangan menuding KPU yang tidak tidak,” kata dia, Rabu (13/3/2024).

Jerry juga melihat, Hasil yang diraih ole Prabowo-Gibran, juga sudah diakui oleh sejumlah negara. Bahkan, sudah banyak kepala negara dunia mengucapkan selamat.

“Padahal kan sudah banyak kepala negara menyampaikan selamat. Sekarang hitungannya sudah sampai (kurang lebih) 80% lebih real count di KPU, itu tetap 58% (suara Prabowo-Gibran),” jelasnya.

“Okelah, quick count itu mereka enggak percaya enggak masalah, tapi real count juga tidak percaya entah apa yang mereka mau percayai kan,” sambungnya.

Sebelumnya, Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Guspardi Gaus meminta Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto untuk membuka data terkait tudingan adanya dugaan Sirekap dirancang oleh oknum di belakang Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau memang ada, silahkan saja dibuka. Kita transparansi, akuntabilitas. Di dalam penghitungan itu kan berjenjang," kata dia di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minta Dibuka

Anggota Komisi II DPR RI ini mengungkapkan, kalau ada yang dicurigai atau diduga ada yang mengatur suara, lebih baik dibuka saja. Sehingga, lanjut Guspardi, tak akan menimbulkan fitnah.

"Kalau ada hal-hal yang dicurigai, yang dikhawatirkan dan diduga melakukan terjadinya mark up atau sebaliknya, itu buka aja selebar-lebarnya, sehingga tidak menimbulkan fitnah," ungkap dia.

Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut ada dugaan Sirekap dirancang oleh oknum di belakang KPU, untuk mengutungkan paslon hingga parpol tertentu yang dekat dengan pemerintah.

"Kami bertemu dengan pakar IT tidak hanya terkait dengan KPU ada kekuatan besar yang di belakang KPU yang kemudian menggunakan Sirekap untuk merancang suatu desain melalui quick count," kata Hasto di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3/2024).

Dia mencontohkan tidak hanya suara parpol pendukung Ganjar-Mahfud yakni PDIP, PPP, Hanura dan Perindo yang sengaja diperkecil, melainkan juga suara Gerindra yang suaranya diperkecil dan suara PSI diperbesar.

3 dari 3 halaman

KPU Jawab soal Mengunci Suara Paslon 03 di Bawah 17 Persen

KPU memberikan tanggapan terhadap pernyataan Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD, yang mengakui mendengar isu bahwa perolehan suaranya bersama Ganjar akan dibatasi di bawah 17 persen sejak sebelum hari pemungutan suara Pemilu 2024.

"Saya ingin menyampaikan secara umum bahwa KPU tidak pernah kemudian, katakanlah mematok suara Si A, si B, si C, dan seterusnya, partai ini partai itu, sekian sejak awal, itu enggak ada," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari kepada wartawan di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Ia menegaskan, KPU sebagai lembaga penyelenggara Pemilu tidak ada istilah pihaknya mengunci berapa persen terhadap salah satu paslon atau partai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini