Sukses

Survei Poltracking: Pilihan Parpol Pemilih Jatim Tidak Linear dengan Pilihan Capres

Temuan survei Poltracking Indonesia menunjukkan bahwa pemilih parpol di Jatim belum pasti akan memilih capres-cawapres yang diusung partai politik pilihannya. PKB memperoleh elektabilitas parpol tertinggi di Jatim, sementara elektabilitas tertinggi capresnya adalah Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei terbaru tentang peta kekuatan elektoral terkini calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) serta partai politik (parpol) di Jawa Timur (Jatim) jelang hari pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hasilnya, pada simulasi surat suara 18 parpol peserta Pemilu 2024, PKB memperoleh elektabilitas tertinggi di Jatim dengan (24.0 persen), diikuti PDI Perjuangan (16.7 persen), dan Partai Gerindra (15.5 persen).

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR menyampaikan, pemilih parpol belum linear atau belum pasti memilih capres yang diusung partai politik yang mereka pilih.

"Basis pemilih partai politik masih terjadi split ticket voting, di mana pilihan partai politik tidak linear dengan pilihan calon presiden – wakil presiden yang diusung," kata dalam Hanta keterangannya, Selasa (6/2/2024).

Hanta menyebut, pemilih partai politik pengusung Anies – Muhaimin, seperti Partai NasDem, PKB, dan PKS masih terbelah ke kandidat lain.

"Belum cukup solid kepada pasangan nomor urut 1," kata Hanta.

Sementara, pemilih partai politik pengusung Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka cukup solid ke pasangan nomor urut 2 tersebut.

"Sedangkan, pemilih partai politik pengusung Ganjar Pranowo – Mahfud Md hanya PDI Perjuangan yang cukup solid ke pasangan nomor urut 3," kata Hanta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mayoritas Pemilih NU Jatim Pilih Prabowo-Gibran

Dalam survei yang sama, 80 persen publik Jatim merasa dekat atau berasosiasi dengan organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Dari pemilih NU tersebut, mayoritas memilih paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Untuk yang memilih pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar (15.3 persen), sementara yang memilih pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka (60.9 persen) dan yang memilih pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud MD (16.3 persen)," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR dalam keterangannya, Selasa (6/2/2024).

Hanta menyebut, tren basis pemilih NU, kepada Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar cenderung stabil dengan kenaikan tipis (0.7 persen). Sementara kepada Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan signifikan (19.2 persen).

"Sedangkan kepada Ganjar Pranowo - Mahfud Md mengalami penurunan (21.7 persen)," pungkasnya.

Sementara itu, elektabilitas palson nomor urut 2 Prabowo-Gibran di Jatim tertinggi yakni mencapai 60.1 persen.

"Simulasi surat suara tiga pasangan Calon Presiden – Wakil Presiden, pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka memperoleh elektabilitas (60.1 persen), diikuti pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo – Mahfud Md dengan elektabilitas (17.2 persen) dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 14.9 persen," kata Hanta.

 

3 dari 3 halaman

Tren Elektabilitas Capres-Cawapres di Jatim

Hanta menjelaskan, tren elektabilitas calon presiden – wakil presiden di Jawa Timur, paslon Anies – Cak Imin sempat turun di Juni 2023, dan mengalami kenaikan pada September 2023. 

Sementara tren pergerakan elektoral Prabowo Subianto di Jawa Timur konsisten mengalami tren kenaikan sejak Juni 2023. Kenaikan signifikan terjadi dari rentang September 2023 ke Januari 2024 (19.5 persen), di mana dalam rentang tersebut Prabowo Subianto dipastikan berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka. 

"Sementara setelah September 2023 tren elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami penurunan (21.0 persen) di Januari 2024 meski sudah dipastikan menggandeng Mahfud Md sebagai cawapres," pungkasnya.

Advertisement Adapun survei dilaksanakan pada 25 – 31 Januari 2024 di 11 daerah, menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini adalah 8000 responden dengan margin of error +/- 1.1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. 

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi digital terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.