Sukses

PAN Dorong Pemanfaatan Big Data untuk Mengembangkan Dunia Parawisata

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Jatim VIII, Abdul Hakim Bafagih mengatakan pemanfaatan hal itu bertujuan agar dapat melihat sejumlah analisis data terkait. Sebab, akurasi data pariwisata selama ini dirasa kurang maksimal.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) mendorong pemanfaatan teknologi terkini seperti big data untuk mengembangkan dunia parawisata. PAN melihat potensi pemanfaatan big data sangat besar sebagai acuan untuk pengembangan parawisata.

Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Jatim VIII, Abdul Hakim Bafagih mengatakan pemanfaatan hal itu bertujuan agar dapat melihat sejumlah analisis data terkait. Sebab, akurasi data pariwisata selama ini dirasa kurang maksimal.

"Tujuannya adalah mengatasi masalah akurasi real time database pariwisata karena ini selalu menjadi persoalan di periode-periode sebelumnya," kata Hakim, Sabtu (26/7/2023).

Adanya big data nantinya akan mengumpulkan informasi pelaku pariwisata kepada stakeholder. Dengan demikian, pemerintah bisa dengan mudah memberikan bantuan kepada pelaku pariwisata.

Big data juga dapat memberikan informasi jumlah wisatawan secara tepat. Sebab, data yang dihimpun dinilai belum optimal, sehingga kurang dapat dijadikan acuan.

Selain itu, pemanfaatan big data juga berguna untuk memetakan keramaian pariwisata. Melalui itu, pemerintah bisa melihat daerah mana yang pariwisatanya perlu perbaikan maupun promosi demi menggenjot nilai pariwisata daerah.

"Kita juga bisa menentukan program, kita bisa menentukan goals," ungkap Hakim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PAN Partai Terbuka

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan, tepat di HUT ke-25 selama perjalanan PAN telah membuktikan karakter partai yang semakin terbuka dan relevan dengan kemajuan zaman.

Hal itu diungkapkan Ketum Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerja sebagai Menteri Perdagangan di Mumbai, India, Kamis(23/8/2023).

"Hari ini, 23 Agustus 2023, PAN tepat berusia 25 tahun. Harus jadi partai yang lebih terbuka dan relevan dengan anak muda," kata Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat, (25/8/2023).

Ia mengatakan, syarat utama itu ialah inklusivitas bagi partai politik (Parpol) dalam memenangkan persaingan di Pilpers 2024. Sebab ia memandang karakter pemilih Indonesia berubah dan demokrasinya menjadi semakin matang.

"PAN memang diawali dari semangat reformasi, lahir dari rahim Muhammadiyah, tapi saat ini partai ini makin dewasa dan tumbuh. PAN mengembangkan ide-ide baru untuk kemajuan bangsa dan merangkul kalangan yang lebih luas. Ini keniscayaan politik," ujarnya.

Selama dua periode kepemimpinan Zulhas, partai berlambang matahari putih ini semakin dikenal karena karakter yang terbuka (inklusif) menerima semua elemen maupun golongan masyarakat. Berkat itu, PAN mendapatkan dukungan besar dari berbagai massa yang besar untuk memenangkan Pemilu 2024.

Pada periode kedua kepemimpinannya, PAN diterima komunitas Nahdlatul Ulama dan memikat kalangan anak muda. Di Jawa Timur, PAN Jatim terlihat bisa diterima kalangan kiai dan pesantren NU.

Selain itu, di periode kedua dalam kepemimpinannya di terima di kalangan kiai dan pesantrem itu. Dimana juga diterima di komunitas Nahdlatul Ulama dan menarik kalangan anak muda NU seperti baru-baru ini di Jawa Timur.

"Sampai ada joke, di Jatim PAN jadi Partai Anak Nahdliyin," sebut Zulhas.

Di kalangan anak muda, PAN juga menjadi partai yang paling banyak dipilih para politisi muda. Pada periode 2019-2024 PAN menjadi partai yang menempatkan anggota legislatif di bawah usia 30 tahun terbanyak, jumlahnya enam orang.

Saat ini kian banyak komunitas anak muda mendeklarasikan dukungan kepada PAN, termasuk di Jateng dan Jatim.

"Di survei saat ini PAN terus menunjukkan tren positif. Masyarakat senang melihat partai ini semakin tengahan, terbuka dan pro anak muda," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini