Sukses

4 Hasil Survei Terkini Versi Indikator Politik Indonesia Terkait Bakal Cawapres di Pilpres 2024

Nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi kandidat paling potensial dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) meninggalkan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Liputan6.com, Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkini terkait Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, tepatnya soal bakal calon wakil presiden (cawapres) yang hingga saat ini belum ada satu pun capres mengumumkan.

Rupanya, nama Menteri BUMN Erick Thohir menjadi kandidat paling potensial dalam bursa calon wakil presiden.

Pada simulasi 23 nama, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, Erick paling banyak dipilih, meninggalkan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Pada simulasi 23 nama semi terbuka, Erick mendapatkan 18,5 persen, paling banyak dipilih sebagai cawapres. Baru Ridwan Kamil (16,9 persesn), Sandiaga (11,8 persen), dan AHY (11,4 persen). Nama lain lebih rendah, kurang dari 6 persen," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu 23 Juli 2023.

Kemudian, nama Erick Thohir tetap berada di atas ketika diadu, baik oleh 17 nama cawapres, atau ketika hanya diadu dari lima nama yang ada. Burhanuddin memunculkan 17 nama, dengan memberikan pertanyaan Paling Pantas sebagai cawapres dalam pemilihan umum mendatang. Nama Menteri BUMN RI, Erick Thohir kokoh berada di puncak.

Untuk pasangan, pada simulasi pertama, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir paling unggul 35,7 persen, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno 35,1 persen, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 21,4 persen. Sedangkan tidak menjawab 7,8 persen.

"Simulasi 3 pasangan, Anies-AHY, Ganjar-Sandi, Prabowo Erick, lagi-lagi dua nama ini selisih tipis (Ganjar dan Prabowo)," kata Burhanuddin.

Indikator Politik Indonesia melakukan survei tersebut dalam kurun waktu 20 - 24 Juni 2023. Ada pun metode yang digunakan dalam survei ini yaitu multistage random sampling.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilu atau sudah berusia di atas 17 tahun. Sementara itu, responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.

Survei dilakukan pada 20 - 24 Juni 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 orang. Metode yang digunakan dalam survei ini memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekira 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpili. Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan yang berarti.

Berikut sederet hasil survei terkini Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 terkait bakal calon wakil presiden (cawapres) yang dirilis Indikator Politik Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Erick Thohir Cawapres Paling Didukung Pemilih, Kalahkan Ridwan, Sandiaga, dan AHY

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi kandidat paling potensial dalam bursa calon wakil presiden. Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia, Erick Thohir menjadi nama yang paling didukung masyarakat terkait pilihan calon wakil presiden.

Pada simulasi 23 nama, Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, Erick paling banyak dipilih, meninggalkan Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, juga Agus Harimurti Yudhoyono.

"Pada simulasi 23 nama semi terbuka, Erick mendapatkan 18,5 persen, paling banyak dipilih sebagai cawapres. Baru Ridwan Kamil (16,9 persen), Sandiaga (11,8 persen), dan AHY (11,4 persen). Nama lain lebih rendah, kurang dari 6 persen," kata Burhanuddin saat memaparkan hasil survei bertajuk ‘Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda’ secara virtual, Minggu 23 Juli 2023.

Pada simulasi lima nama, menurut Burhanuddin, Erick juga berada di posisi teratas. Ketua Umum PSSI itu mendapatkan dukungan sebanyak 22,9 persen. Sementara Ridwan Kamil sekadar 20,1 persen, menyusul Sandiaga 17,5 persen.

Burhanuddin menjelaskan, dukungan terhadap Erick menguat cukup besar dalam dua bulan terakhir, sementara nama-nama lain kecenderungannya stagnan atau menurun.

"Erick Thohir kemungkinan besar mendapat insentif elektoral atas kinerjanya dalam mengawal PSSI. Awareness publik terhadap Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI mengalami peningkatan, begitu juga dengan evaluasi atas kinerjanya yang semakin positif," ungkap Burhanuddin.

Terobosan-terobosan Erick dalam upaya membenahi PSSI juga mendapat respons positif dari masyarakat. Dalam temuan Indikator, mayoritas masyarakat setuju Erick diasosiasikan positif dalam keberhasilan Timnas Indonesia sebagai juara SEA Games.

"Kami juga mengevaluasi kinerja menteri. Dari 66,4 persen masyarakat yang tahu posisi Erick sebagai Menteri BUMN, 91,6 persen menyatakan puas," kata Burhanuddin.

 

3 dari 5 halaman

2. Diadu 17 Nama Cawapres, Erick Thohir Teratas

Nama Erick Thohir tetap berada di atas ketika diadu baik oleh 17 nama cawapres atau ketika hanya diadu dari lima nama yang ada. Ini berdasarkan hasil survei terbaru yang diumumkan lembaga survei Indikator Politik Indonesia.

Burhanuddin memunculkan 17 nama, dengan memberikan pertanyaan Paling Pantas sebagai Cawapres dalam pemilihan umum mendatang. Nama Menteri BUMN RI, Erick Thohir kokoh berada di puncak.

Ketua umum PSSI yang sukses mengantarkan Indonesia meraih emas SEA Games 2023 Kamboja ini mendapat 19 persen suara, unggul dari Ridwan Kamil di posisi dua dengan 16,4 persen, di posisi tiga Sandiaga Uno 14 persen.

Putra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono ada di posisi empat dengan perolehan 11,6 suara. Posisi lima ada nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jauh dibawah dengan 6 persen suara.

Berturut-turut di posisi enam Mahfud MD 5,5 persen, Andika Perkasa 3,6 persen, Airlangga Hartarto 1,6 persen, Susi Pudjiastuti, Sri Mulyani Indrawati dan Gatot Nurmantyo masing-masing dapat 1 persen.

Sisanya mendapat suara kurang dari satu persen yakni Muhaimin Iskandar, Tri Rismaharini dan Puan Maharani 0,7 persen. Tito Karnavian dan Moeldoko 0,1 persen, ada satu nama tak dapat suara alias 0 persen yakni Salim Segaf Aljufri.

Ketika dikerucutkan menjadi lima nama saja Erick Thohir juga tak tertandingi dengan perolehan 22,9 persen, disusul Ridwan Kamil 20,1 persen, Sandiaga Uno 17,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 12,5 persen dan Khofifah Indar Parawansa 9,8 persen.

Responden yang menjawab tidak tahu sebanyak 17,1 persen.

 

4 dari 5 halaman

3. Hasil Simulasi Pasangan Prabowo-Erick Thohir 35,7 Persen, Ganjar-Sandiaga Uno 35,1 Persen

Kemudian, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) membuat simulasi pasangan calon presiden (capres) dan pendampingnya. Dari survei, ada tiga pasangan calon yang dimunculkan.

Pada simulasi pertama, pasangan Prabowo Subianto-Erick Thohir paling unggul 35,7 persen, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno 35,1 persen, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 21,4 persen. Sedangkan tidak menjawab 7,8 persen.

"Simulasi 3 pasangan, Anies-AHY, Ganjar-Sandi, Prabowo Erick, lagi-lagi dua nama ini selisih tipis (Ganjar dan Prabowo)," kata Burhanuddin.

Pada simulasi kedua, giliran Ganjar yang unggul apabila berpasangan dengan Erick Thohir. Ganjar Pranowo-Erick Thohir meraih 37,7 persen, Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto 33,2 persen, Anies Baswedan-AHY 21,8 persen. Sedangkan, tidak jawab 7,3 persen.

"Ganjar-Erick lebih unggul dari Prabowo-Airlangga dan Anies-AHY," kata Burhanuddin.

Pada simulasi ketiga, Prabowo unggul apabila dipasangkan dengan Erick Thohir. Prabowo-Erick mendapat angka 37,0 persen, Ganjar Pranowo-Nasaruddin Umar 32,8 persen, dan Anies Baswedan-Sandi 22,7 persen. Tidak jawab 7,6 persen.

"Kalau Anies-Sandi dikit naik, Ganjar-Nasaruddin dan Prabowo-Erick, Prabowo-Erick (yang menang)," ucap Burhanuddin.

Dalam simulasi keempat, Ganjar kembali menang jika berpasangan dengan Erick. Hasilnya Ganjar Pranowo-Erick Thohir 37,3 persen, Prabowo-Gibran Rakabuming Raka 32,6 persen, Anies Baswedan-AHY 22,7 persen. Tidak Jawab 7,4 persen.

"Jadi Erick punya daya ungkit. Gimana kalau Anies-AHY, Ganjar-Erick, Prabowo-Gibran? Per hari ini unggul Ganjar-Erick," kata Burhanuddin.

Pada simulasi terakhir, Ganjar kembali menang jika berpasangan dengan Erick. Hasilnya, Ganja-Erick 37,6 persen, Prabowo-Muhaimin Iskandar 32,7 persen, dan Anies Baswedan-AHY 22,1 persen. Tidak jawab 7,6 persen.

"Kalau Anies-AHY, Ganjar-Erick dan Prabowo-Muhaimin? Ganjar-Erick," kata Burhanuddin.

 

5 dari 5 halaman

4. Ganjar-Erick Menang di Semua Simulai Pasangan Pilpres

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil jajak pendapat terbaru untuk mengetahui tingkat elektabilitas para tokoh menjelang Pilpres 2024.

Indikator Politik Indonesia melakukan simulasi terhadap sejumlah nama bakal capres dan bakal cawapres yang belakangan santer disebut. Pemilihan simulasi juga berdasar tingkat elektabilitas masing-masing tokoh yang memang berada di jajaran papan atas.

Hasilnya, simulasi pasangan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir berhasil unggul dalam semua simulasi.

Simulasi pertama, Indikator memasangkan Anies Baswedan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, lalu Ganjar Pranowo dengan Erick Thohir dan Prabowo Subianto bersama Airlanggar Hartarto.

"Kalau misal Ganjar sama Erick, lebih unggul kalau dibanding Prabowo dan Airlangga," ujar Burhanuddin.

Pada simulasi pertama itu, Ganjar-Erick mendapat suara sebanyak 37,7 persen, lalu Prabowo-Airlanggar 33,2 persen, Anies-AHY 21,8 persen.

Lalu dalam simulasi kedua, perubahan hanya ada pada Prabowo yang kemudian disandingkan dengan Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo.

"Nah ini bagaimana kalau Anies-AHY, Ganjar-Erick, dan Prabowo-Gibran. Per hari ini masih unggu Ganjar-Erick (37,3 persen) dari Prabowo-Gibran (32,6 persen)," kata dia.

Selanjutnya dalam simulasi ketiga, Anies-AHY, Ganjar-Erick, dan Prabowo-Muhaimin Iskandar.

Hasilnya, pasangan Ganjar-Erick tetap unggul dengan suara 37,6 persen. Lalu Prabowo-Muhaimin 32,7 persen, dan Anies-AHY 22,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.