Sukses

KIB dan KIR Bersatu, PAN Sebut Peluang Menang di Pilpres 2024 Terbuka Lebar

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengatakan, pihaknya sangat gembira jika PKB dan Partai Gerindra yang tergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga mengatakan, pihaknya sangat gembira jika PKB dan Partai Gerindra yang tergabung dengan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Dia menilai, jika lima parpol bersanding dalam satu koalisi akan memperkuat kemenangan di Pilpres 2024.

"Bayangkanlah betapa bila KIR ditambah KIB maka akan menambah kekuatan politik dan menambah basis konstituen di Pilpres 2024. Sehingga dengan demikian paslon yang akan diusung berpotensi untuk memenangkan pilpres," kata Viva, saat dihubungi merdeka.com, Minggu (12/2/2023).

Apalagi, PKB memiliki konstituen yang berbeda dengan KIB. Sehingga menjadi energi terbaru di dalam KIB.

"Jika PKB bersama KIB itu akan saling menguatkan, tidak akan jeruk makan jeruk karena masing-masing partai politik yang di KIB telah memiliki basis konstituennya masing-masing," jelas Viva.

"Karena itu, di samping singkatan dari Partai Kebangkitan Bangsa, PKB itu juga dapat diistilahlan Partai KIB Banget," sambungnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Akan Terlalu Rumit

Kendati demikian, terkait pasangan calon (paslon) yang akan diusung pada Pilpres 2024, tidak akan terlalu rumit dibahas. Terpenting, kata Viva, harus dibahas terlebih dahulu platfrom koalisi untuk kedepannya.

"Soal siapa yang akan diusung sebagai paslon di pilpres, akan ditentukan kemudian. Hal itu tidak akan terlalu rumit dan dibuat sederhana saja. Tidak akan voting, tetapi melalui musyawarah mufakat," jelas dia.

"Yang penting seluruh anggota koalisi dapat menerima platfotm dan kerja koalisi untuk 10 tahun ke depan. Untuk itu maka paslon yang diusung wajib menang," sambungnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.