Sukses

2 Faktor Ini Sebabkan Turunnya Elektabilitas Purnomo di Pilkada Solo

Bahkan dikatakan elektabilitas Achmad Purnomo sudah tersalip oleh rivalnya Gibran Rakabuming Raka.

Jakarta Tingkat elektabilitas Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo mengalami penurunan berdasarkan survei Solo Raya Polling periode 16 Juni 2020 hingga 20 Juni 2020. 

Bahkan dikatakan elektabilitas Achmad Purnomo sudah tersalip oleh rivalnya Gibran Rakabuming Raka. 

Padahal berdasar hasil survei Laboratorium Kebijakan Publik Unisri pada Juli 2019 elektabilitas Purnomo paling tinggi. Ketika itu elektabilitas Purnomo di angka 38 persen.

Purnomo berhasil mempertahankan posisi teratas tingkat elektabilitas berdasarkan hasil survei kedua periode Januari 2020. Saat itu tingkat elektabilitas Purnomo menjadi 46,6 persen.

Namun, berdasarkan hasil survei Juni 2020 elektabilitas Purnomo diketahui mengalami penurunan menjadi 36 persen.

Peneliti utama Solo Raya Polling, Suwardi mengatakan penurunan elektabilitas Achmad Purnomo terjadi periode Maret-April 2020. Pada periode itu responden menilai kegiatan Purnomo kurang atau kalah dari Gibran selama masa pandemi Covid-19.

"Ini catatan teman-teman di lapangan. Teman-teman pencacah Solo Raya Polling yang berjumlah 15 orang," kata Suwardi.

Faktor lain turunnya elektabilitas Purnomo yakni manuver yang menyatakan akan mengundurkan diri dari bursa cawali Solo dari PDIP. Namun pada akhirnya Purnomo tidak jadi mengundurkan diri lantaran ditolak oleh DPC PDIP Solo.

"Respons masyarakat atas pernyataan mundurnya Purnomo dan ternyata tidak jadi mundur ditanggapi negatif responden 71 persen. Manuver ini yang diduga menjadi penyebab turunnya elektabilitas Purnomo," ujar Suwardi.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons Achmad Purnomo

Di tempat terpisah, Achmad Purnomo menanggapi dengan santai hasil survei Solo Raya Polling yang menempatkan dirinya di posisi kedua tingkat elektabilitas.

Menurut dia hasil survei merupakan bunga dalam proses demokrasi pilkada.

"Biasa-biasa saja," tutur dia, Selasa sore, 23 Juni 2020.

Purnomo mengaku sudah menyerahkan sepenuhnya hasil akhir terkait keputusan rekomendasi cawali-cawawali Solo kepada DPP PDIP.

 

Simak berita Solopos.com lainnya di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.