Sukses

Janji TB Hasanuddin Pegang Pesan Sunan Gunung Jati di Jabar

Calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin menilai, rakyat miskin mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan prima dari pemerintah.

Liputan6.com, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut dua TB Hasanuddin akan menjunjung pesan Sunan Gunung Jati untuk terus memelihara Tajug atau masjid dan mengayomi para orang miskin.

"Saya akan pegang terus wasiat Sunan Gunung Jati yakni titip tajug lan (dan) fakir miskin," ujar TB Hasanuddin dalam siaran persnya, seperti dilansir Antara, Kamis (31/5/2018).

Hal itu disampaikannya karena beberapa waktu lalu berkampanye di Karang Anyar, Kelurahan Jagasatru, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

TB Hasanuddin menuturkan, tingkat kemiskinan di Jawa Barat masih berada di angka yang cukup tinggi.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2017, angka kemiskinan di Jawa Barat yakni 8,71 persen atau sekitar empat juta lebih warga Jawa Barat masih hidup dalam garis kemiskinan," ucap pasangan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Anton Charliyan ini.

Pesan dari salah satu Wali Songo yang bernama Sultan Syarief Hidayatullah tersebut, kata TB Hasanuddin, bisa direalisasikan melalui berbagai program mensejahterakan, serta mengangkat harkat dan martabat hidupnya.

"Bisa melalui pelayanan kesehatannya yang dipermudah, atau pemberian lapangan kerja," kata TB Hasanuddin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Semua Punya Hak Sama

TB Hasanuddin menilai, rakyat miskin mempunyai hak yang sama dalam mendapatkan pelayanan prima dari pemerintah baik pelayanan kesehatan, pendidikan yang terjamin, serta isi perutnya terpenuhi.

"Itu semua tanggung jawab pemimpin dan negara, jangan ada istilah 'Wong Miskin' tidak boleh sakit, karena tidak mampu bayar," tutur dia.

Dia mengatakan, pesan Sunan Gunung Jati yang tak kalah penting yakni memelihara Tajug. Artinya, kata TB Hasanuddin, sebagai tempat untuk menimba ilmu keagamaan seperti madrasah dan pesantren.

Ia pun mengaku telah menyiapkan program Rp 1 triliun per tahunnya. Anggaran tersebut, lanjut TB Hasanuddin, akan dipergunakan untuk kepentingan pembangunan pondok pesantren serta kegiatan pendidikan keagamaan, termasuk didalamnya, tempat ibadah, insentif Guru Ngaji, hingga Marbot Masjid.

"Pesantren atau madrasah itu tempat untuk mendidik akhlak generasi bangsa, yang akan terus kita dorong untuk maju dan berkembang," jelas TB Hasanuddin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.