Sukses

Keterbatasan Akses Internet Persulit Penyusunan DPS di Muara Enim

Jaringan internet yang tidak merata di Kabupaten Muara Enim Sumsel mempersulit proses pengumpulan DPS.

Liputan6.com, Palembang - Para operator Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) kewalahan saat akan meyusun Daftar Pemilih Sementara (DPS).

Keterbatasan akses internet di kabupaten ini, membuat mereka kesulitan mendapatkan nama warga yang masuk dalam DPS Kabupaten Muara Enim, Sumsel.

Ketua KPUD Muara Enim, Rohani, beberapa daerah di pelosok Kabupaten Muara Enim ada yang memiliki jaringan internet, namun tidak begitu bagus. Ada juga yang sama sekali tidak terjangkau oleh jaringan internet.

"Operator PPK terpaksa melakukan penyusunan DPS secara manual dan membutuhkan waktu lebih lama," katanya kepada Liputan6.com, Sabtu (17/3/2018).

Ada 20 kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Namun hanya beberapa kecamatan saja yang sulit dijangkau.

Beberapa kecamatan yang sudah menyerahkan datanya, seperti Kecamatan Tanjung Agung, mempunyai 70 Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan jumlah pemilih sebanyak 29.187 orang.

Di kecamatan Kota Muara Enim, ada 105 TPS dengan 45.030 orang pemilih. Lalu di Kecamatan Rambang Dangku dengan jumlah 96 TPS dan pemilih sebanyak 35.528 orang. Untuk kecamatan Gunung Megang, jumlah 56 TPS dari 13 desa, dengam jumlah pemilih sebanyak 22.925 orang.

“Di Kecamatan Gelumbang, ada 99 TPS dari 23 desa. Total jumlah pemilihnya juga cukup banyak yaitu 40.687 orang,” ungkapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Empat Paslon Bersaing

 

"Dari 20 Kecamatan, jumlah pemilih dari hasil penghitungan manual di Kabupaten Muara Enim sebanyak 405.302 orang. Jumlah tersebut akan dilaporkan ke KPU Sumsel," katanya.

Di Kabupaten Muara Enim, ada empat pasangan calon (paslon) yang berlaga di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muara Enim 2018-2023.

Paslon nomor urut 1 yaitu Syamsul Bahri-Hanan, yang diusung oleh Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Nurul Aman-Thamrin AZ terpilih menjadi paslon nomor urut 2 dengan dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PDI-Perjuangan.

Paslon nomor urut 3 Shinta Paramitha-Syuryadi, menjadi satu-satunya paslon yang memilih maju di jalur independen. Sedangkan paslon nomor urut 4 yaitu Ahmad Yani-Juarsyah, didukung oleh Partai Demokrat, Partai Keadilan Bangsa (PKB) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.