Sukses

4 Daerah di Sulsel Masuk Zona Merah Pilkada

Masuknya bupati petahana sebagai kandidat dalam kancah pilkada untuk periode jabatan selanjutnya, menjadi salah satu pemicu kerawanan.

Liputan6.com, Makassar - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengungkapkan, 4 daerah di Sulawesi Selatan rawan terjadi konflik jelang pilkada serentak. Dua di antaranya adalah Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Luwu Utara.

"Ada 4 daerah di Sulsel yang masuk kategori zona merah. Di antaranya Kabupaten Soppeng, Sulsel dan Kabupaten Gowa, Sulsel," kata Badrodin usai membuka acara Rapat Koordinasi Daerah Pilkada Serentak 2015 Sulawesi Selatan di Hotel Four Points, Makassar, Selasa (24/11/2015).

Pengkategorian daerah rawan konflik, terang Badrodin, disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adalah masuknya bupati petahana sebagai kandidat dalam kancah pilkada untuk periode jabatan selanjutnya. Sumber konflik utama dalam pilkada, lanjut dia, di antaranya masalah sosial, SARA, dan sengketa sumber daya alam.


"Diharapkan semua pihak bersinergi dalam melakukan upaya antisipasi penanggulangan segala permasalahan, khususnya dalam menghadapi pilkada serentak yang tinggal beberapa hari ini," tukas dia.

Badrodin melanjutkan, kepolisian akan menambah personel pengamanan yang berasal dari Polsek, Polres hingga Polda Sulselbar untuk mengamankan situasi di daerah rawan konflik. Jumlah tersebut, lanjut dia, mencukupi sehingga Mabes Polri tak akan menurunkan pasukan tambahan untuk menjaga pilkada di Sulsel.

"Daerah itu nantinya akan dilakukan penebalan-penebalan pasukan pengamanan, baik dikerahkan dari Polsek, Polres hingga Polda Sulselbar. Untuk Sulselbar tidak ada penambahan personel dari Mabes karena pengamanan sudah sangat cukup," terang dia.

Selain Sulsel, Badrodin menjelaskan, Poso Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Papua juga masuk zona merah. Namun, Mabes Polri akan menerjunkan personel tambahan ke daerah-daerah tersebut karena tingkat kerawanannya lebih tinggi.

"Ada beberapa daerah di Indonesia juga rawan. Di antaranya Poso, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan seluruh daerah Papua," ujar Badrodin. (Din/Sun)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini