Liputan6.com, Jakarta - Keiichi Tsuchida, drifter legendaris asal Jepang turut meramaikan Indonesia Modification Expo (IMX) 2024 yang berlangsung pada 4-6 Oktober 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Dirinya datang bersama mobil ikoniknya Toyota Sprinter Trueno AE86 'Super Mame-Go'.
"Saya membawa mobil saya AE 86 Super Mame Go. Ini pertama kali mobil saya datang ke Indonesia, tolong perlakukan dengan lembut," ujar Keiichi Tsuchida.
Mobil penuh sejarah milik pria yang akrab disapa Drift King itupun menarik perhatian pengunjung. Ada beberapa alasan mengapa Keiichi Tsuchida mau membawa mobil kesayangannya ke Indonesia.
Advertisement
Pertama, Indonesia dianggap sebagai pusat modifikasi. IMX sendiri telah menjadi pameran modifikasi terbesar di Asia Tenggara.
Kehadiran Super Mame-Go di sini tentunya menjadi momen bagi Keiichi Tsuchiya untuk memperkenalkan karyanya secara langsung kepada pecinta modifikasi.
Kedua, kehadiran mobil sekelas Super Mame-Go pastinya menarik minat para penggemar roda empat dari berbagai daerah. Hal ini akan semakin memperkokoh posisi IMX sebagai acara otomotif bertaraf internasional.
Terakhir, bagi para penggemar drifting di Tanah Air, ini adalah peluang emas untuk bertemu secara langsung dan melihat mobil-mobil yang telah menjadi sumber inspirasi.
Selain itu, kehadiran Tsuchiya diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan budaya drifting di Indonesia serta memotivasi generasi muda untuk lebih inovatif dalam melakukan modifikasi kendaraan.
Sekadar informasi, Keiichi Tsuchiya memiliki kecintaan yang sangat besar terhadap AE86. Ia memenangkan balapan menggunakan Trueno pada 1984 dengan catatan enam kemenangan berturut-turut.
Setelah itu Keiichi menjadi pembalap profesional. Dirinya sangat erat dengan Trueno karena memenangkan kejuaraan All-Japan Championship menggunakan Trueno.
Â
Perjalanan Panjang Super Mame-Go
Awalnya Keiichi membeli Super Mame-Go dengan harga 280.000 yen atau setara Rp 29 jutaan untuk kurs saat ini, lebih dari 20 tahun lalu.
Setelah membelinya, lalu mesin dimodifikasi secara maksimal. Sampai dua mesin 4A-GE dan dua 5A-GE menjadi korbannya Keiichi lalu berbicara ke TRD dan meminta mesin yang lebih baik dan kencang, saat itu kompetitornya adalah Civic Type R, RX-7 FC. Mobil sport memang sangat booming pada era 80-90-an.
Keiichi sangat frustasi melawan mereka, sehingga pilihannya adalah mengoptimalkan mesin. Lalu pilihan jatuh kepada mesin 7A-G.
Mesin ini terbukti andal karena tetap awet meskipun digunakan selama 5 tahun tanpa overhaul. Awalnya, mobil ini tidak menggunakan AC dan juga sistem audio.
Tak ada masalah saat Keiichi masih muda, namun saat menginjak usia 50 tahun. Keiichi merasa perlu melakukan modifikasi sesuai dengan umur, hingga AC pun dipasang .
Kursi full bucket pun tidak cocok untuk tubuh yang mulai menua, sehingga kursi dengan fitur reclining dirasa lebih cocok.
Desain dan sejarah Super Mame-Go telah menjadi ikon dalam dunia modifikasi, khususnya untuk penggemar mobil-mobil klasik seperti Toyota AE86.
Kehadiran Keiichi Tsuchiya dan Super Mame-Go di IMX 2024 bukanlah sekadar acara pameran mobil biasa. Ini merupakan kombinasi yang ideal antara seorang ahli drifting dan kendaraan yang luar biasa.
Super Mame-Go, dengan modifikasi yang khas dan performa yang mengesankan, telah menjadi lambang dari semangat drifting.
Advertisement