Sukses

Mitsubishi Pilih Produksi Xpander Hybrid di Thailand Ketimbang Indonesia, Ini Alasannya

Mitsubishi Motors siap bergerak menuju era elektrifikasi dengan meluncurkan beragam model ramah lingkungan hingga 2025. Salah satu yang ditunggu-tunggu adalah Xpander HEV atau hybrid, yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat.

Liputan6.com, Jakarta - Mitsubishi Motors siap bergerak menuju era elektrifikasi dengan meluncurkan beragam model ramah lingkungan hingga 2025. Salah satu yang ditunggu-tunggu adalah Xpander HEV atau hybrid, yang bakal diluncurkan dalam waktu dekat.

Disampaikan Presiden dan CEO Mitsubishi Takao Kato, Xpander HEV ini akan diluncurkan pada awal 2024. "Kami berencana meluncurkan compact SUV baru, serta Xpander hybrid pada awal tahun depan," jelas Takao Kato pada akhir Juli 2023 lalu.

Pada kesempatan press conference di GIIAS 2023, Takao Kato menyatakan bahwa Mitsubishi Xpander Hybrid akan diperkenalkan terlebih dahulu di Thailand.

"Xpander Hybrid akan diperkenalkan, namun negara pertama adalah Thailand karena di sana ada insentif program khusus hybrid sehingga pertama kali akan diluncurkan di Thailand," ungkap Takao Kato di GIIAS 2023, (10/8/2023).

Takao menjelaskan bahwa Xpander Hybrid bisa diproduksi di Indonesia nantinya. Namun, harus dipelajari terlebih dahulu kemungkinannya.

"Di Indonesia banyak sekali orang yang tertarik untuk membeli kendaraan hybrid. Jadi kita akan mempelajari lebih lanjut acceptance di Indonesia dan mempertimbangkan kemungkinan produksi di Indonesia," kata Takao.

Sebelumnya, dalam materi presentasi tahun fiskal 2023 (1 April hingga 31 Maret 2024), jenama asal Jepang ini berencana bakal merilis enam model baru, dan salah satunya Mitsubishi Xpander hybrid.

Selain Xpander HEV, model-model lain yang akan diluncurkan adalah Colt, ASX, sebuah compact SUV, ASX, Delica Mini, dan Triton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanam Investasi Rp5,7 Triliun, Mitsubishi Motor Corporation Siap Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Mitsubishi Motors Corporation akhirnya merealisasikan komitmennya kepada Pemerintah Indonesia, untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia dengan melakukan investasi senilai Rp5,7 triliun.

Jumlah investasi tersebut rencananya masih akan terus berlanjut, karena MMC sendiri telah menargetkan realisasi penanaman modal mereka di Tanah Air hingga Rp12,3 Triliun.

Dalam kunjungannya di Indonesia, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang ditempuh oleh MMC untuk mengembangkan industri otomotif di Indonesia.

"Kami sangat mengapresiasi Mitusbishi yang telah berkomitmen untuk turut berperan mengembangkan ekosistem industri otomotif di Indonesia yang berdaya saing. Apalagi, Mitsubishi juga fokus menjadikan Indonesia sebagai bagian basis produksinya," jelas Agus, dalam pertemuannya dengan President and CEO MMC, Takao Kato, di Jakarta (9/8/2023).

Melalui pertemuannya tersebut, selain memastikan investasi kepada pemerintah, MMC juga melaporkan bahwa saat ini pihaknya tengah menyiapkan produksi mobil listrik (BEV) di fasilitas produksinya yang terletak di Kota Deltamas, Bekasi, Jawa Barat. Menurut informasinya, produksi dari mobil BEV baru akan dimulai pada Desember 2023.

"Sebelumnya, impor CBU ada bea masuk dan PPN, yang rencananya akan di-nolkan. Fasilitas ini diberikan kepada para investor yang ingin membangun pabriknya di Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik. Kami optimis, apabila diterapkan bisa memacu investasi sekaligus juga meningkatkan minat penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri," tambah Menperin.

Takao Kato, juga mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan pasar yang penting bagi Mitsubishi, di mana bila dibandingkan pasar domestik mereka di Jepang, penjualan Mitsubishi di Tanah Air melampaui di kampung halamannya.

"Mitsubishi mendiversifikasi produknya dengan mengeluarkan kendaraan jenis Hybrid Electric Vehicle (HEV) atau Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV) untuk mendukung program pemerintah Indonesia mencapai carbon neutral di 2060 mendatang," jelas Kato.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini