Sukses

Nissan Skyline Bakal Bertransformasi Jadi Mobil Crossover Listrik

Nissan saat ini tengah bersiap untuk meluncurkan banyak kendaraan listrik pada 203

Liputan6.com, Jakarta - Nissan saat ini tengah bersiap untuk meluncurkan banyak kendaraan listrik pada 2030. Bahkan, sebuah laporan mengatakan, pabrikan asal Jepang ini akan menggunakan papan nama Skyline untuk mobil listrik anyar.

Disitat Carscoops, Senin (24/7/2023), berdasarkan laporan BestCarWeb, Nissan Skyline ini akan mengikuti jejak Nissan Ariya dan menjadi crossover listrik.

Meskipun begitu, Nissan sendiri belum memberikan informasi secara terperinci. Namun jika kabar tersebut benar, maka Nissan Skyline crossover akan didukung dengan platform CMF-EV yang sama dengan Ariya.

Laporan Jepang menambahkan, Nissan Skyline listrik ini bisa memiliki dua motor listrik yang digabungkan dan mampu menghembuskan daya 450 tk dan akan menggunakan sistem penggerak semua roda e-4ORCE yang sama dari Ariya.

Sebagai informasi, Nissan mengharapkan 98 persen dari penjualannya di Eropa adalah kendaraan hibrida dan listrik murni pada tahun fiskal 2026.

Mendukung target elektrifikasi tersebut, pembuat mobil Jepang ini berencana untuk memperkenalkan 27 model listrik, termasuk 19 model pada 2030.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permudah Konsumen, Mobil Listrik Nissan Bisa Gunakan Pengisian Supercharger Tesla

Nissan telah sepakat untuk menggunakan North American Charging Standard (NACS) milik Tesla mulai 2025. Dengan begitu, merek ini akan menjadi pabrikan Jepang pertama yang bergabung dengan Tesla untuk fasilitas pengisian baterai mobil listriknya.

Disitat dari Reuters, Jumat (21/7/2023), mulai 2024, Nissan akan menyediakan adaptor pengisian NACS untuk Ariya, yang saat ini masih menggunakan standard pengisian Combined Charging System 1 (CCS1) untuk pengisian cepat DC.

Mulai 2025, Nissan akan mulai menawarkan mobil listriknya untuk pasar Amerika Serikat dan Kanada dengan port NACS.

Konsumen akan dengan mudah menggunakan jaringan supercharger Tesla, dan secara signifikan meningkatkan jumlah lokasi pengisian daya cepat umum tempat pengisian daya Nissan EV.

"Mengadopsi standar NACS menggarisbawahi komitmen Nissan untuk membuat mobilitas listrik lebih mudah diakses karena kami mengikuti visi jangka panjang Ambisi 2030 kami untuk elektrifikasi yang lebih besar," kata Jeremie Papin, Ketua Nissan America dalam pernyataan resminya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini