Sukses

Bukan Mobil Listrik, Chery Indonesia Bakal Rilis PHEV Duluan

Selain Omoda 5, Chery Indonesia tengah menyiapkan model lainnya. Menariknya, model yang disiapkan berupa kendaraan ramah lingkungan.

Liputan6.com, Jakarta - Chery Indonesia membocorkan sedikit rencana yang bakal mereka lakukan di tahun ini. Salah satunya adalah peluncuran produk baru.

Selain Omoda 5, Chery tengah menyiapkan model lainnya. Menariknya, model yang disiapkan berupa kendaraan ramah lingkungan.

"Kami akan hadirkan model PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle). Kemungkinan di semester dua (2023)," terang Harry Kamora Vice President PT Cherry Sales Indonesia kepada Liputan6.com di Chery Arta Pluit, Jakarta Utara, Rabu (4/1/2023).

Meski tidak menyebutkan secara gamblang, Harry memastikan model PHEV yang dirilis nanti berbasis pada dua model yang telah eksis saat ini, yakni antara Chery Tiggo 7 Pro atau Tiggo 8 Pro.

Sementara mobil listrik Chery EQ1 yang sempat diperkenalkan beberapa waktu lalu, Harry memastikan tidak akan diluncurkan di tahun ini. "Enggak (diluncurkan tahun ini)," jawabnya singkat.

Sepertinya pihak prinsipal belum memberikan lampu hijau untuk merilis Chery EQ1 di Indonesia. Harry menyebut, ada beberapa alasan mengapa prinsipal belum mau menghadirkan produk mobil listrik murni di Indonesia. Sayangnya ia tidak dapat disampaikan alasan tersebut secara rinci.

Dirinya hanya memberi sedikit gambaran, Chery yang sudah belasan tahun memasarkan kendaraan listrik di negara asalnya saja belum dapat mendominasi pasar

"China yang sudah memulai EV lebih dari 15 tahun, total penjualan EV-nya hanya 30 persen. Tidak mendominasi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengaruh Infrastruktur

Infrastruktur di dalam negeri sepertinya masih menjadi salah satu pertimbangan bagi Chery mengapa belum akan menghadirkan mobil listrik dalam waktu dekat.

"China yang sudah lengkap saja (infrastrukturnya) masih takut (pakai mobil listrik)," ujar Harry.

Meski pemerintah berencana memberikan subsidi untuk pembelian mobil listrik di tahun ini, rencana itu disebut Harry tidak menggoyahkan pendirian prinsipal untuk mempercepat perilisan mobil listrik di dalam negeri.

"Prinsipal termasuk yang tidak terganggu dengan yang gitu-gituan (kebijakan insentif)," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini