Sukses

Baterai Mobil Listrik Masih Mahal, Begini Cara Tepat Merawatnya Agar Panjang Umur

Berbeda dengan mobil bensin dan diesel, roda empat dengan emisi rendah ini memiliki setidaknya dua komponen yang cukup penting, yaitu motor listrik dan baterai.

Liputan6.com, Jakarta - Keberadaan kendaraan listrik mulai tumbuh pesat di Indonesia, baik hybrid, plug-in hybrid (PHEV), ataupun listrik penuh. Dengan berbagai dukungan dari pemerintah melalu berbagai regulasi, banyak pabrikan yang beroperasi di Tanah Air sudah mulai memasarkan mobil listrik atau motor listrik.

Berbeda dengan mobil bensin dan diesel, roda empat dengan emisi rendah ini memiliki setidaknya dua komponen yang cukup penting, yaitu motor listrik dan baterai.

Meskipun banyak yang berpendapat, kendaraan listrik tidak butuh perawatan layaknya kendaraan konvensional, tapi tidak untuk baterai. Dengan harganya yang cukup mahal, komponen ini memang butuh perhatian khusus dari sang pemilik kendaraan listrik.

Lalu, bagaimana cara merawat baterai kendaraan listrik agar performanya tetap optimal?

Dijelaskan Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, perawatan baterai mobil listrik seperti di Outlander PHEV tidaklah sulit. Paling penting, pengguna berpedoman pada buku manual dan memahami cara kerja dan pengisian baterai.

"Pemilik kendaraan dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau home charging dengan arus listrik rendah dan meminimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi, kecuali diperlukan," jelas Boediarto, dikutip Kamis (18/3/2021).

Lanjutnya, pengguna mobil listrik atau PHEV, selalu memperhatikan persentase daya baterai saat digunakan.

"Persentase baterai sebaiknya dijaga di kondisi 40 sampai 60 persen. Terlebih, ketika mobil tidak digunakan dalam waktu lama," tegasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengisian Baterai

Khusus untuk pengguna Mitsubishi Outlander PHEV, jika kondisi baterai kosong, harus diisi dayanya hingga naik. Namun, bisa juga mengisi daya dari tenaga mesin dengan mengatur mode power supply ke status ready, kemudian tunggu hingga mesin berhenti secara otomatis, dan matikan model suplai baterai dari sakelar motor listrik.

"Jika konsumen hanya bisa menggunakan metode pengisian cepat, kami merekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu," tambahnya.

Sebagai informasi, kendaraan yang menggunakan baterai Lithium-ion seperti Outlander PHEV, sebaiknya jangan parkir di lokasi dengan sinar matahari langsung atau temperatur tinggi. Selain itu, pemilik juga harus menjaga kapasitas baterai atau menghindari kondisi baterai kosong dan juga menyimpan baterai dalam kondisi penuh dalam waktu lama atau dalam kondisi mobil tidak digunakan.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Manfaat Penting Vaksinasi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.