Sukses

Jangan Lupa Dibersihkan, Ini Efek Buruk Saringan Udara Kotor

Kotoran yang menumpuk pada saringan udara membuat suplai udara ke ruang bakar jadi terhambat.

Liputan6.com, Jakarta - Setiap komponen motor memiliki fungsinya masing-masing, yang menunjang performa roda dua kesayangan. Begitu juga dengan filter atau saringan udara, yang memiliki peran untuk menyaring udara bebas dari luar yang masuk ke ruang bakar.

Seiring pemakaian, banyak kotoran seperti debu yang menumpuk di saringan udara. Jika tidak dibersihkan dalam waktu yang lama, tentunya akan memberikan dampak buruk bagi motor.

Melansir laman resmi Wahana Honda, kotoran yang menumpuk pada saringan udara membuat suplai udara ke ruang bakar jadi terhambat, sehingga proses pembakaran di ruang bakar jadi tidak maksimal.

Akibatnya, performa motor pun jadi berkurang dan tarikan mesin menjadi berat. Selain berakibat menurunnya performa sepeda motor, saringan udara yang kotor pun bisa membuat konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.

Terhambatnya volume udara yang masuk ke ruang bakar akibat saringan udara kotor membuat campuran antara bahan bakar dan udara jadi tidak seimbang. Volumenya akan lebih banyak bensin dibanding udara sehingga bensin yang terbakar jadi sia-sia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Perawatan

Dari segi perawatan, jangan bersihkan saringan udara jenis viscous paper element dengan semprotan udara bertekanan atau dicuci karena dapat menghilangkan lapisan oli yang ada di saringan udara.

Guna menghindari penurunan performa motor, pemeriksaan saringan udara sebaiknya dilakukan setiap servis berkala dan penggantian dilakukan apabila sudah kotor atau setiap kelipatan 16 ribu km.

3 dari 5 halaman

Mengenal Jenis Filter Udara dan Cara Merawatnya

Sebagai salah satu komponen penting yang menunjang performa mesin, filter udara terdiri dari beberapa jenis. Setidaknya ada tiga jenis filter udara yang beredar di pasaran, yakni Urithane Foam (Busa), Dry Paper (Bahan sejenis kertas), dan Viscous Paper (Bahan sejenis kertas berlapis oli).

Filter udara jenis Urithane Foam dan Dry Paper dapat digunakan kembali setelah dibersihkan dan jadwal perawatan berkalanya mengikuti jadwal perawatan rutin.

Sementara untuk Viscous Paper, jenis ini mempunyai daya saring yang paling baik namun tidak dapat dibersihkan atau digunakan kembali sehingga diwajibkan untuk melakukan penggantian secara berkala yaitu setiap penggunaan 16.000 km berlaku kelipatan.

Penting untuk diketahui, filter udara memiliki karakteristik yang berbeda-beda sesuai dengan bahan dasarnya. Oleh karena itu, perawatannya pun berbeda beda sesuai dengan jenisnya masing-masing.

Berikut beberapa tips atau cara melakukan perawatan dan membersihkan dengan membedakan dari bahan dasarnya sehingga nantinya tidak akan mempengaruhi terhadap performance sepeda motor tersebut.   

4 dari 5 halaman

Urithane Foam

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk merawat filter udara tersebut baik dilakukan sendiri atau ke bengkel resmi Honda (AHASS), di antaranya :

1. Air Cleaner Urithane Foam, jenis ini perlu dilakukan perawatan berkala setiap ±4000 km berlaku kelipatan, caranya adalah :

- Filter Udara dicuci menggunakan air detergen (tidak boleh menggunakan cairan yang mudah terbakar) atau cairan pembersih lalu kemudian diperas

- Keringkan dengan cara disemprot menggunakan alat penyemprot udara bertekanan

- Lumasi Filter Udara menggunakan oli 

5 dari 5 halaman

2. Air Cleaner Dry Paper

Jenis ini perlu dilakukan perawatan berkala setiap ±4000 km berlaku kelipatan sama dengan jenis Urithane foam tetapi caranya berbeda yaitu :

- Semprotkan filter udara dari bagian belakang Filter Udara yang terdapat flame trap. Cara penyemprotannya ada 2 yaitu semprot Filter Udara menggunakan alat penyemprot udara bertekanan dari arah flame trap dengan arah penyemprotan secara Horizontal dengan jarak penyemprotan sekitar 3 cm atau semprot Filter Udara dari arah flame trap dengan arah penyemprotan secara vertical dengan jarak penyemprotan sekitar 3 cm.

- Proses ini dilakukan sekitar 2 menit atau sampai terlihat tidak ada udara kotor yang keluar lagi

- Semprotkan alat penyemprot udara bertekanan dari bagian depan dengan arah penyemprotannya membentuk sudut 45° dan jarak penyemprotannya 5 cm   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini