Sukses

Menelisik Lawan Italjet Dragster di Tanah Air, Siapa Saja?

IIMS 2020 menjadi ajang kehadiran Italjet Dragster. Ada dua varian mesin yang dimiliki skuter bertambang sangar ini, namun belum dipastikan tipe apa yang datang. Bisa jadi keduanya.

Liputan6.com, Jakarta IIMS 2020 menjadi ajang kehadiran Italjet Dragster. Ada dua varian mesin yang dimiliki skuter bertambang sangar ini, namun belum dipastikan tipe apa yang datang. Bisa jadi keduanya.

Kalau dilihat dari kapasitas mesinnya, Italjet Dragster 125 bisa masuk dalam ketegori entry level. Tapi bila disimak dari kisaran harga, jauh dari kata murah. Di Benua Biru, ia dijual EUR 4.500 atau Rp66 jutaan. Sementara satu lagi, Dragster 200 cc mencapai EUR 4.800, sekitar Rp71 jutaan (Kurs EUR 1 = Rp 14.887).

Tak rasional memang, jika kita bandingkan harganya dengan skuter di kelas yang sama. Berbeda bisa puluhan juta.

Apakah semata-mata lantaran wajah Italjet Dragster yang tak lazim? Tentu saja tidak. Desainnya mencirikan motor sport dari produsen otomotif Italia. Pakai kontruksi rangka model teralis dikelir kontras dengan komponen lainnya. Sasis tubular molybdenum chrome-nya terekspos, dibiarkan minim cover bodi. Mirip seperti kepunyaan pabrikan Ducati dan MV Agusta. Tidak ada skutik normal menggunakan frame model itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Brand Eropa di Tanah Air

Bagaimana dengan rival Italjet Dragster di Tanah Air. Kita tahu di sini sudah ada brand asal Eropa. Sebut saja Vespa, Peugeot dan Lambretta. Si Dragster bermesin satu silinder 125 cc DOHC 4 klep berpendingin cairan. Tercatat sanggup menghembuskan tenaga 14,9 Tk/10.000 rpm dan torsi 12,5 Nm/7.750 rpm.

Dari kelas yang sama, Vespa memiliki LX 125, Lambretta dengan V125 Special, dan Peugeot punya varian Speedfight 125. Mulai dari LX 125 yang cuma punya power 10 Tk/7.600 rpm dan torsi 10,2 Nm/6.000 rpm. Si V125 Special dayanya cuma 10 Tk/8.500 rpm. Sedangkan Speedfight 125 dari Prancis tenaga maksimalnya hanya 11 Tk/7.400 rpm. Daya yang mereka hasilkan, tidak ada yang mampu menandingi Dragster 125. Tak salah kami sebut dia hyperscooter.

Meski mampu mengalahkan lawannya, catatan konsumsi bahan bakar bisa jadi kekurangan Italjet Dragster. Pihak pabrikan memang belum menjelaskan seberapa jauh ia dapat menempuh perjalanan untuk 1 liter bensin. Namun sebagai perbandingan, LX 125 mampu menempuh rata-rata 34,63 km/liter, Lambretta 35,7 km/liter dan skuter Prancis 35,1 km/liter.

3 dari 4 halaman

Kompetisi Fitur

Terlalu fokus ke sektor performa, Dragster 125 justru terlalu memperhatikan akomodasi. Padahal itu merupakan hal utama untuk memasuki pasar skuter di Indonesia. Beda dengan musuh yang lebih dulu bermain. Mereka sudah mengerti keinginan konsumen Tanah Air, dan lebih rasional di bidang itu.

Bisa kita lihat dari Vespa dan Lambretta yang punya kompartemen penyimpanan. Ada di bawah jok yang muat helm open face. Kemudian ada lagi di dek depan. Meski volumenya tidak terlalu besar, cukup untuk menyimpan barang-barang kecil seperti sarung tangan atau smartphone.

Sementara Speedfight punya ruang bagasi yang lebih besar, dengan mudahnya dapat menampung helm full face. Ada pula pengait di bawah jok depan. Tingkat kepraktisan si LX dan Speedfight 125 ditambah dengan USB charger untuk mengisi ulang daya gawai. Sementara V125 Special belum ada fitur power charger.

4 dari 4 halaman

Saingi Skutik Jepang

Untuk si pendatang baru belum ada informasi detil soal akomodasi ini. Namun asumsi kami meskipun ada, kemungkinan kapasitasnya tidak besar. Bisa dilihat dari sub-frame yang ramping. Tak ada ruang lagi untuk menyimpang barang bervolume besar. Di samping rumah kuncinya juga seperti ada tempat power charger dengan posisi tertutup. Namun butuh pembuktian jika unit sudah datang ke Indonesia.

Alasan lain yang membuat hyperscooter dijual lebih mahal dari rivalnya, bisa tilik sistem kemudi depan yang sedikit nyeleneh. Karena roda tidak langsung terhubung ke setang, sehingga getaran dari roda dapat diminimalisir. Sudah dipantenkan dan dinamakan Independent Steering System (I.S.S.). Ini pembedanya dari skuter umum yang masih mengandalkan suspensi konvensional.

Menyoal kembali tenaga yang dihasilkan Dragster 125, hanya skutik dari merek Jepang yang punya daya hampir mendekati, yakni Yamaha Aerox 155 dan All New NMax. Ya, performanya hanya bisa dilawan dengan skutik di kelas 150 cc atau di atasnya. Tak kalah penting yakni harga, apakah penawarannya menarik untuk pasar Tanah Air? Kita tunggu debutnya di IIMS 2020! 

Sumber: Oto.com (Bgx/Ano)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.