Sukses

Ferrari Kepincut Kembangkan Supercar Listrik, Ini Bocorannya

Suara raungan mesin yang mendebarkan jantung sudah menjadi ciri khas sebuah supercar. Namun hal tersebut tak berlaku untuk sekarang, elektrifikasi sudah digaungkan secara global.

Liputan6.com, Jakarta - Suara raungan mesin yang mendebarkan jantung sudah menjadi ciri khas sebuah supercar. Namun hal tersebut tak berlaku untuk sekarang, elektrifikasi sudah digaungkan secara global.

Tengok saja Porsche, pabrikan sportscar yang memiliki mobil listrik kencang seperti Taycan. Baru-baru ini terkuak rancangan EV masa depan dari Maranello, melalui forum Taycan.

Kalau mengacu pada sketsa rancang bangun, Ferrari EV diduga memiliki empat motor listrik. Jadi tersedia pada tiap roda. Keempatnya bergerak macam sistem all wheel drive. Tapi secara mekanis, dinamo penggerak independen memiliki poros yang terhubung langsung ke masing-masing roda. Bila melihat sistem operasi tunggal dari motor listrik, Ferrari mampu melakukan torque-vectoring kuat. Setidaknya Ferrari elektrik masa depan harus mempertahankan kehebatan performa dan handling mumpuni. Seperti citra model-model bermesin konvensional saat ini.

Melihat rancangan itu, paket baterai ditempatkan di area khusus bagian belakang, seperti pada kebanyakan EV saat ini. Namun perlu dicatat, aplikasi tertera berlaku pula pada kendaraan hybrid. Dalam hal ini, mesin pembakaran internal (ICE) berpotensi juga diletakkan di bagian itu, bukan baterai. Anda bisa mengamati lebih detail pada gambar struktur rangka.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setelah 2025

Semoga itu jadi pertanda baik, kalau perusahaan berlogo Kuda Jingkrak ini serius membawa kendaraan yang lebih “hijau” ke dalam portfolio perusahaan. Sebuah penegasan dilontarkan langsung oleh CEO Ferrari, Louis Camilleri. Mereka segera mengeluarkan model listrik pertama, setelah 2025. Kenapa begitu lama? Saat ini pengembangan baterai jenis lithium-ion dinilai masih sangat lambat. Dan belum sesuai spesifikasi kebutuhan.

"Ya kalau menurut saya, mobil listrik Ferrari mendebut dunia setelah 2025. Teknologi baterai belum sesuai dengan yang seharusnya," terang sang CEO, di pabrik Ferrari, seperti dilansir Reuters. Tapi sebetulnya mereka sudah membuat dan menjual jenis kendaraan hybrid. Pada Mei tahun lalu, Ferrari naik satu tingkat lebih dekat dengan elektrifikasi. Mereka mengenalkan unit versi plug-in hybrid.

Sumber: Oto.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.