Sukses

Tips Pilih Radiator Coolant yang Tepat

Banyak yang belum terlalu paham saat mengisi radiator coolant, rata-rata pemilik mengisinya dengan air biasa.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu hal yang kerap dilupakan pemilik mobil yaitu melakukan pengecekan pada radiator. Padahal, radiator memiliki fungsi sangat vital karena mampu mendinginkan mesin.

Namun tahukah Anda, fungsi radiator juga terbantu berkat cairan yang dituangkan ke dalam radiator. Hanya saja, banyak yang belum terlalu paham saat mengisi radiator coolant, rata-rata pemilik mengisinya dengan air biasa.

Ada baiknya cairan radiator diisi dengan tepat yaitu radiator coolant. Sebab, menggunakan cairan ini mampu menjaga sistem pendingin menjadikan mesin tidak terlalu panas atau beku saat berkendara di kondisi beriklim ekstrim.

Kendati demikian, seperti  dilansir Popular Mechanics, radiator coolant perlu diganti secara rutin. Hal ini karena cairan tersebut memiliki bahan kimia, sehingga bisa saja membuat sistem kerjanya kurang efektif, menghasilkan karat, atau lumpur pada sistem pendingin.

Jika sistem pendingin mengalami kerusakan, hal itu beresiko mambuat mesin jadi panas, sehingga kesalahan itu bisa membuat Anda harus mengeluarkan biaya lebih mahal.

Karena itu, Popular Mechanics memberikan beberapa tips memilih radiator coolant yang tepat, antara lain:

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Sebelum mengganti radiator coolant, ada baiknya memilih cairan yang tepat. Tak ada salahnya memilih coolant berdasarkan panduan yang disesuaikan pabrikan.

Seperti diketahui ada tiga jenis radiator coolant yang biasa digunakan para pabrikan yaitu Inorganic Additive Technology (IAT), Organic Acid Technology (OAT), and Hybrid Organic Acid Technology (HOAT).

Untuk jenis IAT, biasanya cocok digunakan untuk kendaran tua, dan diganti setiap dua tahun atau jarak tempuh 24 ribu mil.

Sedangkan jenis OAT, biasanya digunakan pabrikan General Motor dan diganti setelah lima tahun atau paling tidak menempuh jarak 50 ribu mil.

Sementara jenis HOAT sendiri merupakan turunan dari OAT dan interval penggantiannya sama seperti OAT.

Karena itu, tak ada salahnya Anda melakukan pengecekan di bengkel. Tentunya pihak mekanik akan mengecek dengan lebih seksama sehingga jika terjadi kerusakan itu sangat mudah dideteksi.

Selain bawaan pabrik, namun radiator coolant buatan aftermarket saat ini juga sudah berkembang pesat, dan itu mudah ditemukan dan telah disesuaian dengan merek tertentu.

Kelebihan coolant aftermarket juga dikarenakan harganya lebih terjangkau dibandingkan Original Equipment.

Seperti diketahui Coolant Radiator jumlahya cukup beragam, tak terkecuali pilihan warnanya yang juga tergolong bervariasi.

Karena itu, ada baiknya selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu pada bagian keterangan botol radiator coolant.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.