Sukses

Kandungan Lokal Sepeda Listrik Asal Lombok Tembus 70 Persen

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya motor listrik yang ramai di pasar otomotif, kini sepeda listrik juga sudah mulai marak di Indonesia. Selain praktis, sepeda listrik diklaim lebih ramah lingkungan dan ekonomis karena tidak memerlukan bahan bakar.

Sepeda listrik bisa menjadi pilihan terutama bagi yang tinggal di perkotaan dan membutuhkan transportasi yang aman dan praktis, tanpa harus ikut macet-macetan. Tak beda dengan sepeda biasa, sepeda listrik masih tetap menggunakan kayuhan. Seperti halnya yang digarap Lombok E-Bike Builder (Le-Bui).

Ialah Gede Dijaya selaku Owner Le-Bui, yang membuat sepeda listrik dengan kandungan lokal 70 persen. Ia mengatakan part yang dari luar hanyalah bagian kelistrikannya saja.

"Kalau part-nya itu rata-rata Cina, Taiwan. Kalau Cina kualitasnya agak rendah, jadi saya kebetulan lebih banyak dari Taiwan. Sekitar 60-40 atau 70-30 persen lah, kandungan lokalnya, barang dari luar hanya dinamo motor dan baterai saja." kata Gede, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (17/7/2018).

Ia mengatakan selain kelistrikan, semua bahan memang berasal dari Tanah Air.

"Kalau untuk alat-alat kelistrikan, dinamo dan baterai itu dari sana. Kalau yang lain seperti pelek, ban dari sini. Saya biasa pakai produk Wym Cycle, jadi hanya electric part saja yang dari sana (Taiwan)," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

Untuk frame sepeda sendiri, ia mengaku membuatnya sendiri dari stainless atau pun galvanis.

"Frame kami bikin sendiri mulai dari potong, las, ngecat. Bahannya ada yang dari stainless, ada plat galvanis," jelasnya.

Le-Bui yang sudah ada sejak Mei 2016 ini memang hanya menggarap sepeda listrik saja. Menurut Gede, dengan sepeda listrik buatannya yang masih memakai kayuhan, tidak akan membuat orang menjadi manja.

"Passion saya ke sepeda saja yang masih pakai kayuhan, jadi sebenarnya saya punya tujuan biar orang tidak manja. Kalau motor, tinggal duduk, gas, lari, tapi sepeda kan meski pun ada mesin tapi kaki tetap digerakkan. Tidak keringatan tapi otot bergerak," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini