Sukses

Tiongkok Serius Garap Proyek Mobil Tanpa Sopir

Dengan regulasi yang ketat dari pemerintah, Tiongkok siap menyalip AS dan Eropa soal mobil otonomos.

Liputan6.com, Beijing - Mobil otonomos adalah masa depan kendaraan roda empat umat manusia. Dengan teknologi itu, tak perlu lagi ada pengemudi di balik setir. Diprediksi angka kecelakaan akibat kelalaian manusia pun bisa turun drastis.

Eropa dan Amerika Serikat (AS) saat ini adalah dua wilayah yang ditempati produsen yang punya teknologi paling maju untuk merealisasikan moda transportasi masa depan ini. Lihat saja bagaimana Google telah melakukan serangkaian uji coba mobil otonomos.

Selain dua wilayah itu, satu wilayah lain yang sebetulnya tak masuk dalam hitungan adalah Tiongkok. Tapi, kabar terbaru menunjukkan bahwa mereka bahkan berpotensi menyalip Eropa dan AS dengan adanya regulasi dari pemerintah Partai Komunis.

Peta jalan

Dilaporkan Reuters, untuk mempercepat realisasi mobil otonomos, pemerintah menunjuk komite khusus yang terdiri dari para akademisi membuat sebuah rancangan roadmap (peta jalan). Inti isinya sangat jelas: mobil otonomos akan digunakan untuk kendaraan sehari-hari bakal terealisasikan pada 2025.

Dalam rancangan peta jalan itu, tertulis standar teknis apa saja yang harus dipersiapkan dan dipatuhi pabrikan. Beberapa di antaranya adalah penerapan bahasa komputer standar yang memungkinkan mobil saling berkomunikasi satu sama lain, serta dengan infrastruktur jalan.

Ini berbeda dengan, misalnya, AS, yang membiarkan pengembangan mobil otonomos diserahkan ke pabrikan masing-masing. Kebijakan ini diprediksi memperlambat pengembangan mobil otonomos karena sifatnya yang tidak menyeluruh.

"Jika kita dapat meyakinkan pemerintah bahwa setiap perusahaan, setiap mobil di jalan harus menggunakan ini (standar tunggal)... maka ada kemungkinan Tiongkok bisa menundukkan seluruh dunia," ujar Li Yusheng, head of Chongqing Changan Automobile autonomous drive program.

Peta jalan ini terbuka untuk komentar dan masukan dari pabrikan, sebelum akhirnya akan disetujui oleh anggota dewan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini