Sukses

NGK: Masukan Konsumen Lebih Utama Dibanding Jualan

Target penjualan banyak diakui exhibitor bukan tujuan utama keikutsertaan mereka di IIMS 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi APM ataupun ekhibitor, hari terakhir gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014 biasanya menjadi tolok ukur keikutsertaan mereka.  Namun demikian, beberapa peserta mengaku tak peduli soal angka penjualan.

NGK salah satunya, produsen busi kenamaan asal Jepang tersebut mengaku mendapat hal yang lebih berharga dibanding sekedar meraup keuntungan. NGK mengaku puas karena ajang otomotif tahunan itu sukses menjadi sarana bertatap muka langsung dengan konsumen.

Pasalnya, produsen busi yang menguasai lebih dari 40 persen pasar busi di Tanah Air tersebut dapat menerima feedback langsung dari pengunjung yang sekaligus pengguna produk mereka di Tanah Air.

"Kami memaklumi walau produk kami sudah cukup familiar di telinga konsumen, namun dalam beberapa hal banyak konsumen yang belum tahu fakta lain tentang kami saat ini," jelas Agus Tan, General Manager Sales & Marketing NGK kepada Liputan6.com.

Agus pun cukup puas, karena ajang IIMS 2014 dapat menjadi sarana edukatif bagi para pengguna dan pengunjung pameran otomotif tersebut.

Busi kami contohnya, lanjut Agus, dipakai untuk tiga tim MotoGP langganan juara, yaitu Yamaha, Honda dan Ducati. Lebih lanjut Agus pun merujuk pada seluruh mobil LCGC generasi pertama yang mendaulat busi produksi NGK sebagai jantung pemicu pembakaran di bawah kap mesin mereka.

"Mengetahui fakta-fakta ini, konsumen yang menggunakan produk-produk kami pun dapat merasa aman dan tenang karena fakta berbicara jika produk NGK berkualitas dan bermain di kelas internasional," jelas Agus.

Di IIMS 2014, Agus pun mengaku mendapat kejutan lain. "Awalnya, kami rencananya memang tak jualan, namun di hari ketiga pameran, karena permintaan masyarakat demikian besar, maka kami pun melayani andai ada permintaan pembelian dari konsumen," ujar pria berkacamata tersebut. (Des/Des)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.