Sukses

Mari Ketahui Perbedaan Deodoran dan Antiperspiran Buat Ketiak

Lebih lanjut, berikut ini perbedaan di antara keduanya.

Liputan6.com, Jakarta Deodoran dan antiperspirant merupakan beberapa jenis produk yang bisa digunakan pada ketiak. Meski kegunaannya sama, tetap keduanya memiliki perbedaan.

Tidak semua produk yang diusap pada area ketiak disebut deodoran. Bisa jadi produk tersebut termasuk antiperspirant. Lantas bagaimana cara membedakannya?

Sebetulnya fungsi dari kedua produk tersebut hampir berhubungan. Pada umumnya, produk deodoran dianggap mampu mencegah bau, sedangkan antiperspiran dapat mencegah keringat.

Lebih lanjut, berikut ini perbedaan di antara keduanya seperti melansir laman Real Simple, Jumat (25/2/2022).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Itu Deodoran?

Singkat cerita, produk deodoran itu tidak akan membuat Anda berkeringat.

"Produk tersebut biasanya mengandung bahan-bahan, seperti wewangian, yang akan menutupi bau di ketiak," kata salah satu dokter kulit bersertifikat di Connecticut dan pendiri Surface Deep Alicia Zalka.

Lebih dari itu, menurut Hadley King yang merupakan dokter kulit bersertifikat di New York City, sebagian besar produk deodoran juga mengandung bahan yang mampu menyerap kelembapan dan/atau memperlambat pertumbuhan bakteri. Bakteri itulah yang kemudian dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Seiring berjalannya waktu, deodoran diposisikan sebagai alternatif dibanding antiperspiran. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa deodoran yang paling alami sekali pun bisa jadi mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi.

Misalnya, "Banyak deodoran alami yang mengandalkan soda kue untuk menyerap kelembapan dan menetralisir bau, tetapi terlalu banyak soda kue dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang," jelas King.

Sementara itu, wewangian yang terkandung di dalamnya pun bisa berasal dari minyak esensial. Bias jadi hal itu menjadi penyebab umum dermatitis kontak alergi, tambahnya.

Oleh sebab itu, karena tidak ada bahan dalam deodoran yang akan benar-benar menahan saluran eccrine atau keringat), King mengingatkan bahwa Anda harus membiasakan diri untuk melembapkan area di bawah lengan.

 

 

3 dari 3 halaman

Apa itu Antiperspiran?

Selain deodoran, ada pula antiperspiran. Produk ini memang mampu mencegah keringat, tetapi ada beberapa catatan yang harus diingat.

Produk antiperspiran mengandung beberapa jenis senyawa garam aluminium. Umumnya, mengandung aluminium klorohidrat, aluminium zirkonium, dan aluminium klorida.

Seluruh senyawa tersebut bekerja dengan memblokir saluran keringat dengan membentuk sumbatan bersamaan dengan tetesan keringat. Itulah yang kemudian menyebabkan seseorang tidak berkeringat, tutur Zalka.

Sayangnya, alumunium yang biasa terkandung dalam antiperspiran sering dinilai buruk oleh orang lain karena bisa membahayakan tubuh.

"Aluminium telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer dan kanker payudara, tetapi apakah aluminium dalam antiperspiran berkontribusi terhadap kondisi ini belum diketahui secara pasti, dan tidak ada data penelitian yang menunjukkan hal ini," jelas King.

Namun yang perlu digarisbawahi, American Cancer Society belum membuktikan sebab dan akibat secara langsung antara penggunaan antiperspiran dan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Untuk berjaga-jaga, lebih baik Anda menghindari penggunaan produk yang mengandung aluminium, seperti antiperspiran, dengan mammogram - kristal logam kecil dalam produk dapat menghambat pembacaan dan interpretasi yang optimal dari studi pencitraan payudara – secara bersamaan, kata Zalka.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini