Sukses

Terapkan 6 Aturan Ini Jika Ingin Hidup Sehat dan Berumur Panjang

Menurut laporan CDC, harapan hidup di AS telah turun selama satu tahun penuh sejak paruh pertama tahun 2020. Sebagian besar disebabkan pandemi.

Liputan6.com, Jakarta Berkat berbagai penelitian canggih serta inovasi baru, ditemukanlah berbagai cara bagaimana berada di dalam hidup yang sehat dan bisa memiliki umur panjang.

Menurut laporan CDC, harapan hidup di AS telah turun selama satu tahun penuh sejak paruh pertama tahun 2020. Sebagian besar disebabkan pandemi.

Kemudian, peneliti umur panjang sekaligus pendiri Longevity Vision Fund Sergey Young telah menghabiskan sebagian besar kariernya untuk mengumpulkan berbagai wawasan dari para ahli kesehatan dan gizi seluruh dunia.

Karena itulah, akhirnya Young mampu membagikan aturan yang perlu dijalankan seseorang jika ingin hidup lebih sehat, kuat, dan berumur panjang. Dikutip dari laman CNBC, Sabtu (4/9/2021), berikut ini enam aturan yang dijelaskan oleh Young.

 1. Lakukan pemeriksaan secara rutin

Diagnosis dini sangat penting untuk pencegahan penyakit dan penurunan terkait usia. Itu artinya, penting untuk rutin memeriksa diri secara teratur dan selengkap mungkin.

Seperti yang dilakukan Young, paling tidak dia memeriksa fisik tahunan dengan lengkap. Termasuk di dalamnya menghitung darah dan panel kimia darah metabolik, panel tiroid, dan pengujian untuk mengungkapkan potensi kekurangan vitamin D, vitamin B, zat besi, dan magnesium.

Sebab, semua nutrisi yang diperlukan oleh tubuh itu memang penting agar bisa menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik.

2. Makan yang teratur

Pola makan yang buruk adalah penyebab utama penyakit. Bahkan akibat dari pola makan yang tidak teratur ini bisa menewaskan sedikitnya 11 juta otang setiap tahunnya.

Berikut ini beberapa aturan diet yang baik dari Young.

a. Konsumsi lebih banyak makanan nabati

Untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes, cobalah untuk mengonsumsi setidaknya satu hindangan nabati. Young biasanya mengonsumsi brokoli, kembang kol, asparagus atau zucchini sebagai makanan pendamping untuk makan siang dan malam. Kemudian ketika ngemil, Young akan mengonsumsi buah beri, kacang-kacangan, atau sayuran segar.

b. Hindari makanan olahan

Banyak produk yang Anda temukan di toko kelontong, seperti yang mengandung garam, gula, lemak jenuh, dan pengawet kimia.

Sebuah studi tahun 2019 yang dilakukan terhadap 20.000 pria dan wanita berusia 21-90 tahun menemukan bahwa diet yang mengandung makanan olahan yang tinggi akan mengakibatkan risiko kematian sebesar 18 persen. Risiko bisa terjadi oleh semua penyebab.

c. Minum lebih banyak air

Sebagian besar dari kita masih banyak yang kekurangan air. Padahal, air adalah sumber kesehatan yang optimal untuk tubuh. Young sendiri saja selalu menyimpang sebotol air dengan irisan lemon ke mana pun berada.

d. Sertakan lemak sehat dalam makanan

Tidak semua lemak itu buruk. Lipid densitas tinggi atau HDL termasuk lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda.

Lemak tersebut dianggap sebagai lemak yang baik untuk dikonsumsi. Selain itu, juga penting untuk kesehatan jantung, aliran darah, dan tekanan darah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

3. Banyak bergerak, misalnya jalan santai

Jangan abaikan pentingnya olahraga. Sebab menurut penelitian, hanya 15-20 menit olahraga ringan dalam sehari ternyata bisa memperpanjang umur Anda hingga tiga tahun, jika Anda menderita obesitas.

Young coba untuk tidak fokus pada jenis latihan tertentu. Apa pun yang membuat Anda bangkit dari kursi, bergerak, dan bernapas dengan lebih intens secara teratur akan membantu.

Itulah mengapa metode yang paling mudah dipraktikan dan disarankan sangat sederhana, yaitu dengan berjalan. Jalan cepat misalnya, dapat meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Bahkan pula bisa meringankan gejala dari depresi dan kecemasan.

4. Makan lebih awal dan lebih jarang

Data klinis menunjukkan bahwa puasa intermiten – pola makan di mana siklus antara periode makan dan puasa – dapat meningkatkan stabilitas insulin, kadar kolesterol, tekanan darah, kewaspadaan mental dan energi.

Untuk memudahkan diet, makan lebih awal dan lebih jarang. Young sendiri memulainya dengan puasa intermiten 16:8 jam. Pada waktu itulah Anda makan semua makanan dalam satu periode delapan jam. Misalnya antara jam 8 pagi dan 4 sore atau antara jam 10 pagi dan 6 sore.

Namun, perlu diingat bahwa puasa atau diet dengan pembatasan kalori bukan untuk semua orang. Tetap konsultasikan dengan dokter Anda sebelum membuat keputusan tersebut.

 5. Terus berusaha menghentikan kebiasaan buruk

Salah satu kebiasaan buruk terbesar adalah penggunaan alkohol yang berlebihan. sebuah studi menunjukkan bahwa penggunaan alkohol yang tinggi dan teratur dapat menyebabkan kerusakan hati, pankreas, tekanan darah tinggi, dan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, mengonsumsi gula dalam jumlah besar pun adalah kebiasaan yang buruk. Yang terbaik adalah mengonsumsi gula dengan dosis yang tepat itu yang berperan penting. Misalnya memilih mengonsumsi gula yang berasal dari buah-buaham, sayuran, bahkan biji-bijian.

Namun, bukan berarti tidak boleh mengonsumsi makanan lain yang mengandung gula. Young sendiri sesekali pun makan es krim. Yang perlu diingat, gula yang berlebihan dalam segala bentuk apa pun itu buruk. Caranya adalah dengan mengurangi asupan tersebut, misalnya dengan mengurangi mengonsumsi makanan olahan dan minuman manis.

Sementara itu, Young bahkan tidak merokok. Karena itulah Young menyarankan, bagi siapa pun yang merokok, berhentilah sesegera mungkin. Menurut CDC, kasus kematian yang disebabkan dari merokok menyentuh angka hingga lebih dari 480.000 per tahun di AS.

6. Jadikan tidur sebagai kekuatan supermu

Sejumlah penelitian terhadap jutaan orang yang tidur menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan hidup lebih pendek. Di samping itu, studi baru pun memperkuat penelitian tersebut.

Dalam studi baru tersebut mengatakan, ada hubungan yang diketahui dan diduga antara kurang tidur yang bisa menyebabkan berbagai gangguan, seperti hipertensi, obesitas, dan diabetes, dan gangguan fungsi kekebalan tubuh.

Young memiliki target setidaknya tidur selama tujuh jam per malamnya. Baginya, unsur penting untuk mendapatkan tidur yang berkualitas adalah kegelapan. Oleh karena itu, Young selalu memastikan tidak ada cahaya dan tidak ada perangkat elektronik di kamar yang menyala jika dia ingin tidur.

 Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini