Sukses

Coba Periksa, 3 Rutinitas Bangun Tidur yang Berdampak Buruk ke Produktivitas

Ada banyak manfaat saat bangun di pagi hari, namun tidak sedikit orang yang melakukan rutinitas yang salah saat bangun pagi.

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang tertarik untuk belajar banyak hal tentang kehidupan produktif, terutama dengan mencari banyak tips. Namun pada praktiknya, saran-saran tersebut cenderung sulit diimplementasikan. Terutama usaha untuk tidak begadang dan berharap bisa bangun lebih pagi.
 
Godaan menonton Netflix sepanjang malam atau bermain games hingga subuh adalah distraksi yang paling sering dikeluhkan banyak orang saat berusaha tidak begadang. Ujung-ujungnya, mereka justru melewatkan golden time di pagi hari.
 
Dikutip dari BusinessInsider, Rabu (17/3/2021) sebuah studi dari 'Thinking and Reasoning Journal' menemukan bahwa anggapan tentang waktu yang tidak optimal untuk berpikir dan membuat hal kreatif seperti pagi hari, saat pening ataupun saat menyeduh kopi pertama, waktu-waktu tersebut yang justru merupakan waktu paling optimal.
 
Melewatkan waktu pagi hari sama halnya melewatkan kesempatan berharga untuk produktivitas harimu. Karena itu, coba refleksikan dan temukan apakah 3 kesalahan ini sering anda lakukan saat pagi hari, jangan-jangan 3 hal ini jadi kesalahan yang sering anda lakukan.
 
1. Langsung beranjak dari tempat tidur saat alarm bunyi
 
Jika anda memaksakan diri untuk beranjak dari tempat tidur saat alarm berbunyi, kemungkinan kecil anda akan kembali berbaring dan memikirkan untuk menambah waktu 5 menit setelahnya untuk kembali berbaring. Ada baiknya untuk meregangkan tubuh sebelum benar-benar beranjak dari tempat tidur. 
 
Ini terbukti dalam penelitian Amy Cuddy yang memperkenalkan istilah 'Power Pose'. Saat tubuh anda terlentang, anda bisa lebih percaya diri.
 
Menurutnya, saat baru bangun tidur lalu meregangkan badan dengan mengangkat tangan hingga berbentuk huruf V dapat meningkatkan suasan hati dan membantu peredaran darah.
 
Setelah beberapa menit melakukan peregangan, luangkan waktu untuk bangun dari tempat tidur dan lakukan rutinitas pagi seperti membuat kopi, menyikat gigi, dan berpakaian. Kemudian, pertimbangkan untuk melakukan 'Power Pose' lagi sambil berdiri, atau bahkan saat mandi pagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Bangun tidur langsung buka Hp

Menurut hasil riset tentang gaya hidup konsumen smartphone yang dirilis RootMetric, setiap satu dari 4 orang muda dewasa akan mengecek Hpnya dalam satu menit setelah bangun tidur di pagi hari. 
 
Gleen Lundy, pendiri dari podcast #RiseandGrind, yang juga sedang menggalakan kampanye hidup produktif #TheMorning5 yang sudah diikuti ribuan orang, ia mengatakan kebiasaan tersebut sangatlah buruk.
 
Menurutnya, baik pikiran maupun tubuh kita umumnya belum siap menerima rangsangan dari Hp saat baru bangun tidur.
 
"Ingatlah bahwa tidak ada apa pun di ponsel anda yang tidak bisa menunggu anda...dan anda akan lebih siap untuk menangani masalah pekerjaan atau berita menarik apa pun ketika anda sudah benar-benar bangun dan menyelesaikan rutinitas pagi yang sehat." sebut Lundy.
 
3. Tidur terlalu larut
 
Tidak ada ketentuan yang rigid untuk mengatur pada jam berapa seharusnya anda tidur, namun pertimbangkan bahwa anda harus memulai hari yang lebih baik dengan bangun lebih pagi. Jika muncul godaan untuk membuka Hp saat ingin tidur, pertimbangkan bahwa godaan itu akan terus ada bahkan saat bangun keesokan harinya.
 
Studi yang dilakukan Amerisleep, perusahaan produsen matras di Amerika Serikat, menunjukkan terdapat perbedaan signifikan pada mereka yang tidur lebih awal dengan yang tidur larut malam dalam hal kualitas hidup, produktivitas hingga gaji. 
 
Mereka yang bangun saat subuh sekitar pukul 4 pagi mengatakan 71 persen harinya produktif, berbeda dengan mereka yang bangun pada pukul 11 pagi, mereka hanya 36 persen produktif dari waktu yang dimilikinya.
 
Penelitian ini juga menunjukkan mereka yang bangun lebih pagi setelah tidur lebih awal mendapat gaji rata-rata Rp 215 juta lebih banyak dari rata-rata gaji mereka yang tidur larut. 
 
 
Reporter: Abdul Azis Said

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini