Sukses

Razia Gabungan di Monas, PKL Kabur Pakai Mobil

Monas pagi tadi juga adanya razia gabungan untuk menjaring pedagang kaki lima.

Minggu pagi di kawasan Monumen Nasional (Monas) tak hanya ramai dengan para pengunjung dan pedagang-pedagang kali lima. Monas pagi tadi juga adanya razia gabungan untuk menjaring pedagang kaki lima.

"Pedagang yang dirazia itu pedagang-pedagang baju, minuman, mainan, sama cinderamata gitu. Jumlahnya 200 lebih lah," ujar seorang petugas keamanan Monas, Epito ditemui Liputan6.com di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2014).

Petugas gabungan yang merazia berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat, anggota polisi dari Polsek Metro Gambir, dan petugas keamanan Monas. Jumlahnya mencapai 100 orang.

Epito yang saat itu ikut merazia para pedagang mengatakan kondisi Monas pasca razia sempat benar-benar bersih dari PKL. Pintu gerbang pun ditutup dan dijaga oleh para petugas keamanan. Namun, Epito menuturkan, tak lama setelah razia, para PKL kembali menjajakan dagangannya di Monas. "Iya itu, tadi siang pedagang-pedagang pada nekat masuk lagi. Lompat pagar," jelas Epito.

Meski dia dan petugas keamanan lainnya sudah meminta para pedagang untuk segera meninggalkan area Monas, mereka tetap membandel dan tak bersedia pergi. "Ya gimana, kita juga udah capek bilanginnya. Memang susah," aku Epito.

Razia yang berlangsung pagi sebenarnya telah diketahui para pedagang, sehingga sempat ada pedagang yang menggunakan mobil kabur. "Ada satu mobil isi dagangan itu kabur, dikejar-kejar ngga dapet," kata Epito.

Seorang pedagang mainan anak di Monas yang ditemui Liputan6.com mengatakan tidak takut berjualan. Sekalipun ratusan pedagang telah merugi karena barang dagangannya disita petugas.

"Ya kalau nggak jualan, nggak dapat uang. Jadi tadi nekat masuk lewat pagar yang bolong," cerita Siti si pedagang mainan. Saat ini kawasan Monas terpantau ramai oleh PKL dan pengunjung dan akan bertambah padat saat malam datang. (Ism/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.