Sukses

Waspadai Mengkonsumsi Daging Hewan Sakit

Masyarakat diimbau tak memakan daging hewan yang sakit. Sebab bisa terkena penyakit antraks. Belilah daging yang bercap dari Rumah Potong Hewan.

Liputan6.com, Jakarta: Kuman Bacillus anthraxis kembali menyerang manusia. Data Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial mencatat, dua warga Desa Hambalang, Citeureup, Bogor, Jawa Barat, meninggal terserang antraks. Di desa yang sama terdapat 20 kasus, kebanyakan pasien menderita antraks kulit. Demikian diungkapkan Dr Thomas Suroso MPH, Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang Depkes dan Kesos kepada Tri Ambarwatie di Studio SCTV Jakarta, Senin (19/2) siang.

Menurut Thomas, kini, Depkes dan Departemen Peternakan telah bekerja sama untuk mengatasi penyakit tersebut. Menurut dia, satu-satunya cara mencegah penularan kuman itu adalah tak mengkonsumsi daging hewan yang sakit. Memang hal tersebut tidak mudah. Sebab, masyarakat tak bisa membedakan daging yang ditempeli spora antraks ketika sudah dipotong. Lagipula, spora yang menempel di tanah dan daun itu juga tak bisa begitu saja mati. Meski telah dimasak dalam suhu lebih dari 100 derajat Celcius. Karena itu dia menyarankan agar masyarakat hanya membeli daging yang telah mendapat cap dari Rumah Potong Hewan.

Dia menambahkan, kuman yang menyerang hewan penyakit tersebut juga bisa sembuh dengan antibiotika. Karena itu dia memperkirakan, dua korban di Bogor meninggal karena penanganan yang terlambat. Menurut Thomas penyakit tersebut cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Daerah epidemi penyakit tersebut adalah di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusatenggara Barat, dan Nusatenggara Timur. Khusus untuk di daerah tersebut hewan ternak mesti terus mendapat vaksinasi antraks.

Antraks adalah penyakit yang disebabkan kuman yang menyerang hewan berdarah panas seperti sapi, kambing, dan juga burung unta. Penyakit hewan ini bisa menular ke manusia lewat darah, makanan, dan minuman. Kuman penyebab penyakit antraks dapat membentuk spora. Bila darah hewan tertular antraks berkontak dengan udara, kuman yang berada dalam darah akan membentuk spora. Celakanya, spora tadi akan bertahan lama di dalam tanah. Karena itu, daging hewan yang tertular kuman itu mesti dibakar dan ditanam dalam waktu yang lama.

Untuk mengatasi wabah tersebut, Dinas Peternakan dan Dinas Kesehatan Bogor menurunkan tim khusus untuk memvaksinasi 600 hewan ternak yang ada. Tim tersebut juga memberikan perawatan bagi warga yang diduga terkena penyakit antraks. Kuman antraks menyerang kulit, pencernaan, pernafasan, dan otak. Antraks kulit mempunyai gejala demam dan luka borok. Jika telah masuk ke alat pencernaan, tubuh bereaksi dengan muntah campur darah, mencret, sesak nafas, dan batuk darah serta sakit kepala yang tak tertahankan hingga kejang-kejang dan tak sadarkan diri.(TNA/Eva Yunizar dan Dwi Guntoro)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini