Sukses

Upacara Pengantin Tebu di Tegal

Sepasang boneka didandani pakaian pengantin dan diberi nama Siti Barokah dan Gembong Wuluh. Pengantin tebu diarak dari kebun tebu Desa Balamoa ke Pabrik Gula Pangkah sebagai tanda musim penen tebu.

Liputan6.com, Tegal: Budaya Jawa memiliki keragaman tradisi. Menjelang panen tebu ada pemandangan unik di sekitar pabrik gula kawasan Tegal, Jawa Tengah. Warga sekitar menggelar cembeng atau upacara pengantin tebu. Upacara yang digelar baru-baru ini sekaligus menandai datangnya musim panen tebu.

Tradisi ini dikenal sejak industri tebu mulai beroperasi di Jawa sekitar 1800-an. Konon, saat proses penggilingna tebu menjadi gula selalu memakan korban manusia. Sejak itulah warga sekitar mempercayai mistik. Untuk mengantisipasi jatuhnya korban, warga menggelar upacara itu.

Upacara dimulai dengan mengarak sepasang pengantin tebu yang diwakili pasangan boneka bernama Gembong Wuluh dan Siti Barokah. Kedua boneka yang didandani layaknya pengantin diarak dari kebun tebu di Desa Balamoa menuju Pabrik Gula Pangkah. Di samping kedua boneka ditaruh beberapa tebu yang diberi nama petani penggarap sawah tebu yang akan menggiling hasil panennya di pabrik gula.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu kilometer, tebu-tebu yang dianggap mewakili petani tebu dimasukkan ke dalam mesin penggilingan tebu. Ini menyimbolkan tebu para petani telah diterima oleh pabrik gula. Setelah semua tebu digiling, sepasang pengantin tebu ini dimasukkan ke dalam penggilingan. Dengan dimasukkannya kedua pengantin tebu tersebut, pertanda musim giling di Pabrik Gula Pangkah dimulai. Setelah prosesi selesai diharapkan musim giling tahun ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Upacara arak-arakan hampir serupa juga ada di daerah Cirebon, Jawa Barat. Tradisi ini adalah mengarak tebu indung yang sudah diberi pakaian pengantin dari Kebun Sindang Huludayeuh menuju Pabrik Gula Sindang Laut [baca: Arak-arakan Pengantin Tebu di Cirebon Meriah].(DNP/Sugihartono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini