Sukses

[VIDEO] Tak Punya Kaki, Gandirun Sukses Berbisnis Mebel

Meski tak punya kedua kaki, dan hanya memiliki 1 tangan, Gandirun sukses membuka usaha mebel.

Gandirun, warga Dusun Umpul, Lumajang, Jawa Timur, sukses menjadi perajin mebel. Padahala, ia tak memiliki 2 kaki dan hanya punya 1 tangan.

Bagi mereka dengan tangan dan kaki lengkap, mengukur dan memotong kayu bisa dilakukan dengan cukup mudah. Bagi Gandirun, hal tersebut tidak menjadikannya penghalang dalam berkarya. Tugas mengukur dan memotong harus dilakukan bergantian dengan satu tangan saja.

"Ya, mau bekerja apa, yang lain saya tidak bisa. Selain pertukangan, kan tidak tahu saya. Kalau pertanian kan tidak bisa. Kalau seperti ini kan bisa. Dan saya juga perlu penghasilan," ucap Gandirun seperti dalam tayangan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (4/12/2013).

Gandirun lahir 38 tahun lalu dalam kondisi tanpa kedua kaki dan hanya 1 tangan. Keterbatasan fisik tidak membuat Gandirun kecil patah semangat.

"Dia tidak pernah marah. Orangnya telaten dan mandiri. Saya juga ingin seperti dia. Meski tubuh tidak sempurna, tapi dia pintar. Sekarang saya juga buka usaha mebel, karena belajar pada Gandirun," kata Nilam, salah seorang sahabat Gandirun.

Tumbuh dalam keluarga tidak mampu, Gandirun selalu berupaya membantu sang ibu mencari nafkah. Bakatnya membuat mebel terlihat kala membuat sangkar burung dari kayu untuk tetangganya. Karya pemuda yang tidak bersekolah itu ternyata banyak diminati. Gandirun muda kemudian memutuskan belajar pada si tetangga untuk jadi tukang kayu.

Tak butuh waktu lama, Gandirun mahir menggunakan berbagai perkakas kayu dari gergaji, hingga bubut kayu. Kini, ratusan kursi, meja dan tempat tidur kayu lahir dari tangannya. Sekarang, Gandirun bisa menghasilkan 2 tempat tidur sehari. Tiap minggu, ratusan ribu rupiah bisa dikantongi.

"Ahmad (sahabatnya) yang mendorong saya bekerja membuat mebel. Setelah bisa, saya berhenti dan membuka usaha sendiri, sejak tahun 2000," ucapnya.

Hasil karya Gandirun telah terkenal ke daerah sekitar, mulai dari Jember hingga Probolinggo. Demi memenuhi pesanan pelanggan, Gandirun kini dibantu 2 orang karyawan. Di kalangan kawan-kawannya, Gandirun dikenal sebagai sosok pantang menyerah.

Di rumah, Gandirun melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan mandiri.

Belasan tahun sudah Gandirun jadi tulang punggung keluarga. Ibunya sungguh bangga. Gandirun yang tengah mencari pasangan hati berharap bisa terus membahagiakan sang bunda tercinta. "Meski tubuh saya cacat, saya harus bisa berguna untuk orang lain," tandas Gandirun. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.