Sukses

Petisi Asta Cita Rakyat, Alumni UI Suarakan Delapan Tuntutan Perubahan

FORSA UI mengajukan delapan langkah yang dinilai perlu ditempuh negara untuk mengembalikan marwah demokrasi. Apa isinya ?

Diperbarui 04 September 2025, 11:50 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Jadi intinya...
  • FORSA UI luncurkan Petisi Asta Cita Rakyat dengan delapan tuntutan.
  • Petisi ini lahir dari ketidakadilan dan jeritan nurani bangsa.
  • Tujuannya mengembalikan marwah demokrasi dan menegakkan keadilan sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Alumni Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Alumni UI (FORSA UI) meluncurkan Petisi Asta Cita Rakyat di Jakarta, Kamis (4/9). Petisi ini memuat delapan tuntutan yang disebut lahir dari “tragedi 2025” dan dinilai sebagai jeritan nurani bangsa.

“Kemarahan rakyat bukanlah letupan sesaat. Ia lahir dari luka yang menganga, dari ketidakadilan yang menumpuk: pajak yang mencekik, korupsi yang merajalela, kekerasan aparat, hingga nyawa manusia yang diperlakukan seolah tak bernilai,” ujar Koordinator FORSA UI, Alip Purnomo.

Dalam dokumen tersebut, FORSA UI mengajukan delapan langkah yang dinilai perlu ditempuh negara untuk mengembalikan marwah demokrasi:

  1. Menangkap dan mengadili koruptor tanpa pandang bulu.
  2. Mengesahkan Undang-Undang Perampasan Aset Koruptor.
  3. Mengadili pelaku kekerasan terhadap rakyat, termasuk pihak yang menunggangi aksi.
  4. Membebaskan pejuang aspirasi rakyat yang masih ditahan dan memberi kompensasi kepada korban kekerasan.
  5. Menghentikan kenaikan pajak yang membebani rakyat kecil dan kelas menengah.
  6. Membuat regulasi adil bagi pekerja transportasi online dengan jaminan upah layak dan perlindungan hukum.
  7. Melaksanakan reformasi kepolisian menyeluruh, dengan usulan menempatkan institusi Polri di bawah Kementerian Dalam Negeri.
  8. Merampingkan kementerian dan membatasi fasilitas pejabat negara untuk efisiensi anggaran.

 

 

2 dari 2 halaman

Affan Kurniawan Disebut Sebagai Martir Demokrasi

FORSA UI juga menyinggung nama Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia usai terlindas mobil taktis saat aksi unjuk rasa di Jakarta, sebagai simbol perjuangan rakyat.

“Petisi Asta Cita Rakyat adalah gema dari bawah—suara yang menuntut negara hadir, melindungi, mendengar, dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tegas Alip, aktivis ’98 dari UI.

FORSA UI menilai pengorbanan Affan menjadi pengingat keras agar negara tidak lagi menutup telinga terhadap aspirasi masyarakat.

“Dengan mendukung dan menjalankan petisi ini, mari kita kembalikan marwah demokrasi, tegakkan kedaulatan rakyat, dan wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Alip.