Sukses

Kecelakaan Maut di Tol Cisumdawu, Diduga Akibat Sopir Mengantuk

Kecelakaan tragis di Tol Cisumdawu yang menewaskan tiga orang diduga akibat sopir mobil travel mengantuk. Kecelakaan maut itu melibatkan mobil travel Toyota Hiace serta truk boks.

OlehNafiysul QodarDiperbarui 30 Apr 2025, 06:53 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2025, 06:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut terjadi di Kilometer 189 Tol Cisumdawu, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Selasa, 29 April 2025 pagi. Kecelakaan ini melibatkan sebuah mobil travel Toyota Hiace dan truk boks yang menyebabkan tiga penumpang mobil travel meninggal dunia di tempat kejadian.

Selain itu, empat penumpang lainnya dalam mobil travel Toyota Hiace juga dilaporkan mengalami luka-luka, terdiri dari tiga orang luka ringan, dan satu luka berat.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan fakta bahwa kecelakaan maut tersebut diduga akibat kurangnya konsentrasi dan sopir yang mengantuk.

"Tidak ditemukan bekas rem sama sekali, hal ini membuktikan dugaan pengemudi mengantuk saat mengemudi," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol Dodi Darjanto, seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025).

Mobil travel yang melaju dari arah Bandung menuju Cirebon itu menabrak bagian belakang truk boks. Polisi telah mengamankan sopir mobil travel untuk menjalani pemeriksaan intensif. Sementara korban yang meninggal dunia dan luka-luka telah dievakuasi ke RSUD Sumedang dan rumah sakit terdekat lainnya. 

2 dari 4 halaman

Penyebab Kecelakaan yang Mematikan

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), pihak kepolisian menemukan bahwa tidak ada bekas rem sama sekali di lokasi. Hal ini menegaskan dugaan bahwa pengemudi kehilangan kendali akibat mengantuk. “Tidak ditemukan bekas rem sama sekali, hal ini membuktikan dugaan pengemudi mengantuk saat mengemudi,” kata Dodi kepada Antara di Bandung.

Akibat dari kecelakaan ini, pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh pengendara untuk tidak memaksakan diri saat berkendara dalam kondisi lelah atau mengantuk. Dodi juga mengingatkan pentingnya mematuhi aturan beristirahat setiap dua hingga empat jam saat perjalanan jauh.

“Tolong patuhi ketentuan, setiap dua sampai empat jam berkendara harus istirahat. Ini penting untuk keselamatan bersama,” ujarnya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi semua pengendara untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi fisik saat berkendara. Mengemudi dalam keadaan mengantuk sangat berisiko dan dapat berakibat fatal, seperti yang terlihat dalam insiden ini.

3 dari 4 halaman

Kronologi Kecelakaan

Kecelakaan maut terjadi pada Selasa, 29 April 2025 sekitar pukul 10.00 WIB. Kendaraan yang terlibat dalam insiden ini adalah minibus Toyota Hiace dan mobil boks bermerek Hino. Menurut laporan dari Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jabar, AKBP Wira Satya Triputra, total korban yang terlibat dalam kecelakaan ini mencapai tujuh orang.

“Info awal, meninggal dunia tiga, luka berat satu, dan luka ringan tiga orang,” ujar Wira.

Seluruh korban telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang untuk mendapatkan perawatan. Proses evakuasi dilakukan dengan cepat untuk memastikan keselamatan para korban yang selamat.

Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut di lokasi kejadian untuk memastikan kronologi kecelakaan secara menyeluruh. Penyelidikan ini penting untuk mengetahui lebih dalam mengenai penyebab kecelakaan dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

4 dari 4 halaman

Rekomendasi untuk Pengendara

Melihat kejadian ini, sangat penting bagi pengendara untuk selalu memperhatikan kondisi fisik sebelum berkendara. Mengemudi dalam keadaan segar dan fokus dapat mencegah kecelakaan yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk pengendara berdasarkan imbauan kepolisian:

  • Istirahat setiap dua hingga empat jam saat berkendara jauh.
  • Hindari berkendara saat merasa mengantuk atau lelah.
  • Periksa kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan.
  • Patuhilah semua rambu-rambu lalu lintas dan marka jalan.

Dengan mengikuti rekomendasi ini, diharapkan angka kecelakaan di jalan raya dapat berkurang dan keselamatan dalam berkendara dapat terjaga. Kecelakaan di Tol Cisumdawu adalah pengingat betapa pentingnya menjaga keselamatan saat berkendara.