Sukses

Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN: Kalau Tidak, Semua Akan Menderita

Hendropriyono menyebut, proyek pemindahan Ibu Kota sudah direncanakan sejak era Presiden pertama RI Soekarno agar sentral Indonesia tidak selalu berada di Pulau Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono meyakini pembangunan IKN Nusantara tetap dilanjutkan oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto. Menurutnya, jika tidak dilanjutkan maka masyarakat Indonesia bakal menderita.

"Tidak mungkin tidak. Kalau tidak dilanjutkan berarti kita semua akan menderita. Semua masyarakat," kata Hendro di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (17/5/2024).

Menurutnya, masyarakat sudah cerdas dengan mendukung dengan pembangunan IKN. Sebab, pembangunan IKN demi pemerataan ekonomi Indonesia.

"Kalau ekonominya terbangun dengan cepat dan tinggi, terjadi pemerataan. Kalau tidak bagaimana mau merata kalau miskin semuanya. Mau sama-sama mati atau hidup?" ucapnya.

Hendropriyono menyebut, proyek pemindahan Ibu Kota sudah direncanakan sejak era Presiden pertama RI Soekarno agar sentral Indonesia tidak selalu berada di Pulau Jawa. Menurutnya, banyak negara-negara di dunia juga sudah memindahkan ibu kotanya.

"Ini kalau kita ngotot hanya karena masalah pendirian politik, asal beda aja, ya kita nggak akan maju-maju. Jadi IKN itu adalah suatu pemecahan dan solusi yang luar biasa cerdas dan berani. Harus berani. Jadi, jangan kita mikir oh mahal sekali," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IKN Kepentingan Jangka Panjang

Hendro melanjutkan, membangun IKN adalah kepentingan jangka panjang. Saat ini sudah dimulai pelan-pelan dan akan dilanjutkan di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Itu in the long run ya, yang penting ada kemauan dan ada langkah. Kalau cuman cita-cita ingin ibu kota pindah tapi tidak ada langkah apa-apa itu namanya mimpi bukan cita-cita. Kalau cita-cita harus ada langkah dan ini dilanjutkan," pungkasnya.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.