Sukses

Kapan Kartu Prakerja Gelombang 70 Dibuka? Sebelum Daftar, Cek Dulu Syaratnya

Setelah penutupan kartu prakerja gelombang 69 ditutup, kemungkinan ada kartu prakerja gelombang 70, tetapi cek dulu syarat mendaftarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang 69 telah ditutup pada Rabu, 5 Juni 2024 pukul 23:59 WIB. Saat ini memasuki batas pembelian pelatihan pertama bagi penerima kartu Prakerja Gelombang 69.

Mengutip instagram @prakerja.go.id, ditulis Jumat (14/6/2024), "batas pembelian pelatihan pertama peserta gelombang 69 adalah pada Jumat, 21 Juni pukul 23:59 WIB,” demikian dikutip dari akun instagram @prakerja.go.id.

Bagi penerima kartu prakerja gelombang 69 pun diingatkan untuk membeli pelatihan pertama. Bagi penerima kartu prakerja gelombang69 hanya punya waktu 15 hari untuk membeli pelatihan pertama.

“Jika kamu tidak membeli pelatihan 15 hari sejak hari ini. Maka Akun Prakerja-mu akan non-aktif dan kepesertaan mu dicabut. Kamu tidak akan bisa mengikuti kembali program kartu prakerja,” demikian dikutip dari akun instagram @prakerja.go.id

Jika kepesertaan dicabut, bagaimana saldo pelatihannya?

Saldo pelatihan akan hangus dan dikembalikan ke Rekening Kas Umum Negara (KUN) yang dipegang oleh Bendahara Umum Negara.

Adapun pembelian pelatihan pertama sekarang langsung di dashboard prakerja atau di Tokopedia, bukalapak, siapkerja, pintar, pijar, dan karier.mu. Selain itu, jangan lupa sambungkan juga rekening atau akun e-wallet di BNI, BCA, linkaja, OVO, Dana, dan gopay.

“Pilih pelatihan sesuai minat dan keinginan kamu yah. Maksimalkan beasiswa pelatihan yang diberikan dengan beli lebih dari satu pelatihan,” demikian dikutip dari akun prakerja.go.id.

Setelah penutupan kartu prakerja gelombang 69 ditutup, lalu bagaimana penerimaan kartu prakerja gelombang 70? Hingga kini belum ada pengumuman pendaftaran kartu prakerja gelombang 70. Namun, sebelum daftar kartu prakerja gelombang 70,cek dulu syarat mendaftarnya:

2 dari 4 halaman

Syarat Mendaftar

WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun

Tidak sedang menempuh pendidikan formal

Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.

Bukan pejabat negara, pimpinan dan anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Prajurit TNI, Anggota Polri, Kepala Desa dan perangkat desa, direksi, komisaris, dewan pengawas pada BUMN dan BUMD

Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima kartu prakerja

Langkah mudah kartu prakerja:

1.Daftar

Buat akun prakerja dengan data diri kamu. Siapkan e-mail, NIK, nomor KK, nomor HP yang masih aktif dan selesaikan tes kemampuan dasar untuk menyelesaikan proses pendaftararan

2.Gabung gelombang

Ikut seleksi dengan gabung gelombang. Tunggu pengumuman hasil seleksinya

3.Pilih pelatihan

Gunakan saldo pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, pilih yang kamu butuhkan di Mitra Platform Digital dan bayar dengan nomor Kartu Prakerjamu. Pastikan rekening bank/e-wallet kamu sudah tersambung sebelum membeli pelatihan.

4.Ikuti pelatihan

Kerjakan pre-test dan post-test selesaikan pelatihan dan dapatkan sertifikat

5.Beri rating dan ulasan

Berikan rating dan ulasan terhadap pelatihan yang telah kamu selesaikan di dashboard prakerjamu

6.Dapatkan insentif

Jika kamu menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan dan pengisian survey, insentif akan disalurkan melalui rekening bank/e-walletmu.

7.Isi survey evaluasi

Jawab 2 survei evaluasi di dashboard prakerjamu dan dapatkan insentif Rp 50.000 untuk setiap survei

3 dari 4 halaman

Kartu Prakerja Disebut Mirip Mal Online Khusus Pelatihan, Apa Itu?

Sebelumnya, Pandemi covid-19 yang mewabah di Indonesia, mendesak pemerintah untuk mengambil berbagai kebijakan yang strategis dalam menangani wabah tersebut, khususnya bagi masyarakat terdampak.

Salah satunya adalah dengan mempercepat realisasi kartu prakerja, yang sudah meloloskan 2 juta peserta pada gelombang I yang ditutup Kamis (16/4/2020) kemarin.

Melihat cara kerjanya, Direktur Eksekutif EconAct, Ronny P Sasmita, menilai bahwa kartu prakerja ini mirip dengan kartu belanja untuk gerai online. Produknya berupa video dan materi yang disediakan oleh semua startup yang ditunjuk.

"Ini pemerintah kayak bangun Mall Online Khusus Pelatihan, dimana semua start up itu adalah para pedagangnya (merchant), kayak kartu transmart atau kartu alfamart gitu, walau beda konteks," ungkapnya kepada Liputan6.com, Jumat (17/4/2020).

Menurut Ronny, tanpa kartu prakerja-pun, para pencari kerja dapat mengakses model pembelajaran yang sama melalui platform digital yang tidak berbayar, misalnya youtube.

"Saya sih super yakin, kalau anda ketik semua materi yang mereka tawarkan di sana di google atau youtube, anda akan mendapat pilihan yang jauh lebih banyak, dan gratis pula. Percaya deh!" jelasnya.

Ronny juga menilai ada pemahaman yang kurang tepat soal skill, dimana pemerintah mendangkalkan makna skill hanya dengan nonton video dan baca materi aja. Sementara skill yang dirujuk sebagai prasyarat untuk mendapat kerja, lebih dominan unsur pengalamannya alias praktek.

"Kenapa anda dibilang jago di suatu bidang? Karena anda berpengalaman alias mempraktekan bidang itu almost in entire of your working life, bukan karena anda dari pagi sampai malam nonton video," kata Ronny menegaskan.

 

4 dari 4 halaman

Nggak Cuma Pengangguran, Sekarang Karyawan Juga Bisa Ikut Kartu Prakerja 2023

Sebelumnya, Program Kartu Prakerja dengan skema normal yang akan dijalankan di 2023 tidak hanya untuk pengangguran atau pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) saja. Saat ini, Program Kartu Prakerja terbuka bagi semua angkatan kerja.

"Program Kartu Prakerja bukan (hanya) untuk pengangguran. Jadi program Kartu Prakerja ini untuk seluruh angkatan kerja. Jadi apakah pengangguran menjadi prioritas? Belum tentu. Semua angkatan kerja yang produktif dalam rentang 18-64 tahun, mereka yang akan punya kesempatan," kata Head Komunikasi PMO Prakerja William Sudhana dalam konferensi pers Kartu Prakerja, Rabu (18/1/2023).

Menariknya, yang telah memiliki pekerjaan juga bisa ikut bergabung dalam program Kartu Prakerja tahun 2023 ini. Hal ini ditujukan bagi pekerja yang ingin meningkatkan keahliannya di bidang tertentu. Mereka bebas untuk mendaftar yang terpenting memenuhi persyaratan.

"Jadi bagi mereka yang masih bekerja juga terbuka, tapi ya ini kesempatan sekali seumur hidup. Jadi, sekali udah kena, dapat, dimanfaatkan sebaik mungkin," tambah Direktur Kemitraan, Komunikasi dan Pengembangan Ekosistem Kurniasih Suditomo.

Lebih lanjut, Head Kemitraan dan Program Kartu Prakerja Dwina M Putri menambahkan, dalam skema baru ini, pelatihan dilakukan secara offline dan online. Untuk offline akan dilakukan di 10 Ibukota Provinsi, sementara untuk online dilakukan di seluruh Indonesia.

"Dimulai dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura,” kata Dwina.