Sukses

Bea Cukai Optimakan Ekspor Lewat Fasilitas Kepabeanan

Encep mengatakan, pemerintah terus memberikan dukungan kepada perusahaan garmen di Jawa Tengah, sebagai salah satu sentra produksi tekstil di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bea Cukai menggelar asistensi dan koordinasi yang digelar oleh dua unit vertikal, yaitu Bea Cukai Gresik dan Bea Cukai Tanjung Emas.

Dalam kesempatan itu, Bea Cukai Gresik menerima kunjungan dari PT Freeport Indonesia untuk mendapatkan asistensi terkait jaminan dalam rangka kegiatan kepabeanan selaku pelaku usaha di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik.

Dalam acara itu, Bea Cukai Gresik memaparkan jenis-jenis jaminan dalam rangka kegiatan kepabeanan beserta masing-masing ketentuannya.

"Bea Cukai mendukung upaya PT Freeport Indonesia untuk menjadi authorized economic operator (AEO) yang memungkinkan mendapatkan perlakuan kepabeanan tertentu sesuai peraturan perundangundangan,” jelas Kepala Subdirektorat Humas dan Peyuluhan Bea Cukai, Encep Dudi Ginanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/1/2024). 

Kemudian di Semarang, Bea Cukai juga menyampaikan dukungan bagi perkembangan industri garmen di Jawa Tengah. 

Hal itu disampaikan Bea Cukai Tanjung Emas dalam sosialisasikan dukungan pemerintah di sektor kepabeanan pada acara seminar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), 28 November 2023.

Tema seminar tersebut, yaitu Transforming Indonesia’s Garment Manufacturing Industry: Harnessing Technology for Growth, Agility, and Revenue Optimization, kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan perusahaan garmen dari berbagai daerah di Jawa Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dukungan Bagi Industri Garmen

Saat menyampaikan sambutan dalam acara itu, Encep mengatakan, pemerintah terus memberikan dukungan kepada perusahaan garmen di Jawa Tengah, sebagai salah satu sentra produksi tekstil di Indonesia.

Dari segi kepabeanan terdapat berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan. 

"Fasilitas yang dimaksud seperti kawasan berikat, gudang berikat, pusat logistik berikat (PLB), kemudahan impor tujuan ekspor (KITE) hingga berbagai insentif yang diberikan oleh pemerintah bagi industri tekstil,” jelas Encep.

Dia mengatakan, pemanfaatan fasilitas yang ada menjadi kunci bagi perusahaan garmen untuk meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan potensi ekspor produk tekstil ke pasar internasional. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.