Sukses

Kemensos Bantu Warga Papua Jalani Operasi Mata Katarak

Kegiatan sosial operasi mata katarak di RS Bhayangkara, Jayapura, Papua. Total keseluruhan yang jalani operasi, 100 pasien.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih, Bank BNI, Emtek, Perdami, RS Bhayangkara Jayapura, melaksanakan kegiatan sosial operasi mata katarak di RS Bhayangkara, Jayapura, Papua. Sebanyak 100 orang menjalani operasi mata katarak untuk mengembalikan kesehatan masyarakat. 

Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini mengatakan, operasi mata katarak merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari disabilitas dan kesetiakawanan sosial. Sebanyak 209 warga disekitar Jayapura melakukan screening operasi mata katarak

"Hari ini ada 100 peserta yang akan menjalani operasi mata katarak,” ujar Risma kepada Liputan6.com, Kamis (14/12/2023). 

Risma menjelaskan, Kementerian Sosial akan melakukan evaluasi penyebab gagalnya warga yang mendaftar tidak dapat mengikuti operasi mata katarak. Kegagalan tersebut disebabkan beberapa faktor seperti tekanan darah tinggi maupun penyakit komorbit lainnya. 

"Kita akan lihat kalau memang bisa besok, kalau tidak bisa besok akan kita rawat dulu untuk menyembuhkan komorbitnya," jelas Risma

Kementerian Sosial akan melakukan evaluasi kembali untuk melanjutkan kegiatan operasi mata katarak. Apabila memungkinkan, akan dilaksanakan kembali pada bulan depan untuk operasi mata katarak. 

Katarak ini cukup fatal. Begitu terlambat akan terjadi kebutaan permanen sehingga membuat warga tidak produktif, bergantung kepada orang lain," ucap Tri Rismaharini. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Risma: Penyakit Mata Katarak di Indonesia Jadi Tertinggi di Dunia

Risma mengungkapkan, penyakit mata katarak di Indonesia menjadikan yang tertinggi di dunia karena berada di daerah khatulistiwa. Hal tersebut menyebabkan sinar ulta violet dapat mempengaruhi penglihatan mata. 

"Paling banyak saya telusuri berada di daerah pantai. Jadi artinya kita memang harus menggunakan alat bantu kacamata hitam untuk mengurangi impact ultra violet," ungkap Risma.

Risma mengakui, menggelar bakti sosial operasi mata katarak membutuhkan alat khusus, terlebih Kemensos tidak memiliki anggaran. Atas hal tersebut, pihaknya menggandeng sejumlah yayasan, salah satunya Yayasan Pundi Amal Peduli Kasih

“Kita lakukan Desember ini sebagai peringatan hari disabilitas dan kesetiakawanan sosial. Itu kita adakan hampir di seluruh Indonesia,” jelas Risma.

Sementara, Kepala RS Bhayangkara Jayapura, Kompol dr Andhika Nur Syamsul Arifin mengatakan, RS Bhayangkara mengapresiasi Kementerian Sosial menunjuk sebagai lokasi operasi mata katarak. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan ketiga kalinya selama RS Bhayangkara memberikan pelayanan kesehatan. 

"Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Kemensos untuk operasi katarak demi kemajuan masyarakat dibidang kesehatan,” ujar pria yang kerap di sapa Arif. 

Operasi mata katarak diselenggarakan selama tiga hari di RS Bhayangkara, sejak 13 hingga 15 Desember 2023. Total warga yang akan menjalani operasi mata katarak dilakukan secara bertahap selama tiga hari tersebut. 

“Jadi kami bagi tiga hari pelaksanaan dengan total keseluruhan mencapai 100 pasien,” pungkas Arif. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini