Sukses

KSP Turun Tangan Cek TKP 4 Anak di Jagakarsa Tewas Usai Dikunci Ayah Kandungnya di Kamar 

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Erlinda menyebut, pihaknya bakal mengecek langsung TKP 4 anak yang tewas karena dikunci ayahnya di daerah Jakarta Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Erlinda menyebut, pihaknya bakal mengecek langsung TKP 4 anak yang tewas karena dikunci ayahnya di daerah Jakarta Selatan. Menurutnya, perlindungan terhadap anak merupakan salah satu komitmen pemerintah.

"Dalam menyikapi banyaknya kasus yang terjadi di banyak daerah, Kantor Staf Presiden akan turun langsung bersama Kementerian/Lembaga (KPPPA, Polres), Pemda dan elemen Masyarakat. Adanya satgas PPA, RW Ramah Anak, dan Satgas Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM)," kata Erlinda dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

"Direncanakan hari Kamis akan melakukan verlap ke beberapa TKP khususnya pada kasus meninggalnya 4 Anak secara tragis yang diduga akibat pembunuhan di daerah Jakarta Selatan," sambungnya.

Erlinda menyatakan, bahwa komitmen pemerintah terhadap pembangunan manusia terlihat pada salah satu program prioritas yaitu Kota atau Kabupaten Layak Anak (KLA) melalui Perpres No 25.

Dia melanjutkan, KLA merupakan sistem pembangunan yang menjamin pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak yang dilakukan secara terencana,menyeluruh, berkelanjutan yang secara simultan membangun SDM serta infrastuktur.

"Perpres ini mengatur mengenai kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) yang terdiri atas dokumen nasional kebijakan KLA dan rencana aksi nasional penyelenggaraan KLA," kata Komisioner KPAI Periode 2014-2017 ini.

Erlinda menambahkan, tujuan kebijakan KLA b untuk mewujudkan kabupaten/kota di seluruh Indonesia menjadi KLA dan pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak. Dalam Perpres ini juga diatur mengenai peran serta masyarakat, media massa, dan dunia usaha yang berperan dalam penyelenggaraan KLA.

"Peran masyarakat tersebut dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga pendidikan," ucapnya.

Harapan Erlinda, peran media terlibat tidak hanya pada pemberitaan tindak pidananya saja. Namun, memberikan dukungan pada edukasi sosialisasi program pemerintah pusat/daerah dan program inisiasi masyarakat yang didukung oleh elemen masyarakat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Anak Tewas Usai Dikunci Ayah di Kamar Mandi

Diberitakan, empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, tewas usai dikunci ayahnya di dalam kamar mandi. Keempat anak tersebut merupakan anak kandung pelaku.

Tetangga korban, Irwan mengungkap identitas keempat korban. Mereka adalah VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.

“Empat itu anak kandung, semua tewas,” kata Irwan kepada merdeka.com, Rabu (6/12).

Irwan mengaku tidak mengetahui kronologi kejadian tersebut. Dia hanya menyebut orang tua korban sempat cekcok.

“Yang saya tahu KDRT aja. Setelah itu saya enggak tahu selanjutnya,” jelas Irwan.

Irwan mengatakan, pagi tadi (6/12) pelaku sempat meminta tolong untuk membeli empat botol minuman. Irwan menuruti permintaan pelaku.

“Karena merasa tetangga baik, cuma saya beliin. Sampai rumah, saya ketok pintunya kebetulan bang ini maizonnya, ‘taruh aja depan pintu’,” ucap Irwan.

 

3 dari 3 halaman

Polisi Benarkan Kejadian Tersebut

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Bintoro membenarkan seorang ayah di Jagakarsa mengunci empat anaknya di kamar mandi hingga tewas.

"Iya benar (kabar 4 bocah tewas)," singkat Bintoro saat dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (6/12).

Usai mengunci keempat anaknya di kamar mandi, sang ayah melakukan bunuh diri.

"Sementara untuk orang tuanya sendiri, orang tuanya yang diduga sebagai pelaku mencoba untuk bunuh diri juga," kata Bintoro.

Bintoro mengatakan saat ini pihaknya telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan termasuk memastikan identitas empat anak tersebut.

"Sementara masih dilakukan penyelidikan. Sementara masih dugaan anaknya, semuanya masih kita cek dulu,"

tuturnya.

Hingga saat ini belum diketahui informasi lanjutan tragedi tersebut. Namun, menurut informasi beredar, polisi dan tim inafis sudah berada di lokasi kejadian.

Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.