Sukses

Masuk Musim Hujan, Heru Budi Minta SDA Siagakan Pompa Air di Titik Rawan Banjir Jakarta

Heru Budi juga meminta setiap kecamatan di lima kota administrasi Jakarta untuk menyiapkan perahu karet banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepada seluruh jajarannya untuk menyiapkan langkah antisipasi banjir dalam apel dan gladi kesiapsiagaan menghadapi musim hujan di Pintu Air Malaka Sari, Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Jumat (24/11/2023).

Pasalnya, kata Heru musim hujan di DKI Jakarta diprediksi bakal berlangsung hingga Februari 2024.

"Yang pertama adalah saya minta kepada seluruh yang bergerak di bidang relawan maupun yang tergabung di dalam kesiapsiagaan bencana, tadi sudah disampaikan oleh kepala badan bencana daerah bahwa bulan Februari akan ada hujan ataupun sesuatu hal yang patut kita waspadai hasil informasi dari BMKG," kata Heru dalam keterangan tertulis, diterima Jumat (24/11/2024).

Selanjutnya, Heru Budi meminta setiap kecamatan di lima kota administrasi Jakarta untuk menyiapkan perahu karet banjir. Heru ingin para kepala dinas memastikan perahu dapat dipompa dengan baik saat terjadi banjir.

"Biasanya di pajang di depan kantor kecamatan, tapi begitu hari H nya kenapa nggak turun, dipompa tidak penuh-penuh anginnya ternyata bocor. Jadi dipajang untuk dilihat saja. Ini saya minta kepada seluruh perangkat yang terkait dengan kebencanaan untuk disiapkan," jelas dia.

Selain itu, Heru juga menginstruksikan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk menempatkan pompa-pompa air di titik rawan banjir Jakarta.

"Siapkan semua pompa-pompa air, pastikan pompa-pompa di tempat strategis itu berfungsi dengan baik," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Piket di Posko Penanggulangan Banjir Diatur

Lebih lanjut, Heru juga meminta para wali kota mengecek seluruh suku dinas (sudin) terkait di wilayahnya siap menghadapi banjir. Lalu, Heru juga mendorong agar posko penanggulangan banjir diatur piketnya secara bergantian.

"Kelima ada namanya posko di tiap kantor wali kota. Namanya posko penanggulangan bencana biasanya posko banjir. Nah itu dibagi piketnya per asisten atau per suku dinas," ujar Heru.

"Pengalaman yang lalu-lalu biasanya hanya ada diwakilkan oleh petugas satpol PP, diwakilkan oleh staf Sudin Perhubungan. Nah dua itu biasanya. Nah sudin yang lain begitu piket hanya datang absen tidak ada di tempat posko yang telah ditetapkan," sambung dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini