Liputan6.com, Jakarta - Pagi hari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) besok, Selasa 7 November 2023, diprediksi seluruhnya bakal cerah berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok, Selasa 7 November 2023.
Untuk wilayah Jakarta, pada siang hingga malam hari berdasarkan laporan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) diprediksi bakal tetap cerah berawan.
Baca Juga
Wilayah penyangganya yaitu Bekasi dan Kota Bogor, Jawa Barat, siang hari diprakirakan turun hujan dengan berintensitas ringan dan malamnya kembali cerah berawan.
Advertisement
Sedikit berbeda di Depok, Jawa Barat, siang hingga malam harinya diprediksi bakal turun hujan berintensitas ringan.
Lalu di Kota Tangerang, Banten diprakirakan berawan pada siang sampai malam hari.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Selatan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Timur |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |  Cerah Berawan |
 Bekasi |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Depok |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Hujan Ringan |
 Kota Bogor |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Cerah Berawan |
 Tangerang |  Cerah Berawan |  Berawan |  Berawan |
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara
Sebelumnya, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air.Â
Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global.Â
"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.
Advertisement
Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut.Â
"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena.Â
Advertisement
Mitigasi untuk Hadapi El Nino
Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia.Â
"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena.Â
Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.  Â
Advertisement
"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena.Â
"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia.Â
Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait.Â
"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena.Â
Tidak Bisa Sendiri
Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim.Â
"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena.Â
Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.
Advertisement
Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement