Sukses

DPRD DKI Jakarta Minta Heru Budi Selesaikan Sisa 17 Km Proyek Normalisasi Ciliwung

DPRD DKI Jakarta berharap, pengerjaan sisa 17 km proyek normalisasi Ciliwung yang sempat mandek di era Gubernur Anies Baswedan ini bisa rampung pada 2024 sesuai target pemerintah pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyelesaikan sisa 17 kilometer (km) proyek normalisasi Sungai Ciliwung dan rampung pada 2024.

Pasalnya, DPRD DKI Jakarta telah menyetujui anggaran penanggulangan banjir dalam Raperda APBD tahun 2024. Untuk menormalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 17 km, DPRD DKI mengalokasi anggaran sebesar Rp2,85 triliun.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menyampaikan, normalisasi ciliwung yang akan dikerjakan sepanjang 17 kilometer itu merupakan kegiatan lanjutan dari 16 kilometer yang telah dikerjakan Pemprov DKI Jakarta sejak 2013 lalu.

"Memang tetap konsentrasi di Ciliwung, karena ada banyak rumah dan warga yang tinggal di sekitar sungai Ciliwung harus mendapatkan perlindungan dari banjir," kata Ida dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (4/11/2023).

Ida berharap, pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 17 km yang sempat mandek di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa rampung 2024 sesuai target pemerintah pusat.

Mengingat, kata Ida kegiatan tersebut merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Jakarta dari hulu hingga hilir.

Nantinya, lanjut Ida, normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 17 km itu akan melintasi setidaknya 18 kelurahan di DKI Jakarta, seperti Manggarai, Bukit Duri, Kebon Manggis, Kampung Melayu, Kampung Pulo, Kebon Baru, Bidara Cina, Cikoko, Cawang, Pengadegan, Rawajati, Cililitan, Gedong, Tanjung Barat, Balekambang, Pejaten Timur, Jagakarsa dan Pasar Minggu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tujuan Proyek Normalisasi Ciliwung

Pengerjaan normalisasi Sungai Ciliwung bertujuan mengembalikan kondisi lebar Sungai menjadi kondisi normal yaitu 35-50 meter.

Nantinya, lingkup pekerjaan normalisasi meliputi perkuatan tebing, pembangunan tanggul, pembangunan jalan inspeksi dengan lebar enam hingga delapan meter di sepanjang sisi Sungai Ciliwung, hingga penataan kawasan.

"Meningkatkan kapasitas tampung alir dari 200 m3/det menjadi 570 m3/det, serta penataan kawasan di sekitar Sungai Ciliwung," ujar Ida.

Lebih lanjut, Ida juga mengimbau Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta agar menggandeng sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki lahan tidak terpakai untuk dibuat waduk ataupun embung.

"Bisa kerja sama antara Dinas SDA dengan Dinas Pertamanan dan Kehutanan untuk memanfaatkan lahan sehingga Dinas SDA tidak perlu lagi membeli lahan, itu yang dimaksimalkan untuk pembuatan waduk atau embung," ucap Ida.

3 dari 4 halaman

Jokowi Resmikan Sodetan Ciliwung Setelah 11 Tahun Mangkrak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan sodetan Ciliwung di Jatinegara Jakarta Timur, Senin (31/7/2023). Jokowi pun bersyukur proyek Sodetan Ciliwung ini bisa diselesaikan setelah 11 tahun lamanya dikerjakan.

"Urusan sodetan Ciliwung ini sudah bertahun-tahun sudah hampir 11 tahun, dan hari ini Alhamdulillah selesai," kata Jokowi saat peresmian, Senin (31/7/2023).

Dia mengatakan keberadaan Sodetan Ciliwung bisa menyelesaikan dan mengurangi permasalahan di DKI Jakarta. Khususnya, di enam kelurahan yang ada di Jakarta.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada pagi hari ini saya resmikan Sodetan Ciliwung di Provinsi DKI Jakarta," ucap Jokowi.

Sebagai informasi, Kementerian PUPR melaksanakan pekerjaan breakthrough line atau pengeboran terakhir untuk menyambungkan pipa terowongan proyek Sodetan Sungai Ciliwung di Jakarta.

Pembangunan Sodetan Ciliwung berupa terowongan sepanjang 1.268 meter dengan dua jalur pipa masing-masing berdiameter 3,5 meter, berfungsi untuk mengalirkan sebagian debit banjir Sungai Ciliwung menuju Kanal Banjir Timur (KBT) dan Kali Cipinang.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung merupakan bagian dari rencana induk sistem pengendalian banjir (flood control) Ibu Kota Jakarta dari hulu hingga hilir.

Di bagian hulu telah diselesaikan pembangunan 2 bendungan kering (dry dam) di Kabupaten Bogor, yakni Bendungan Ciawi dengan kapasitas tampung 6,05 juta meter kubik (m3) dan Bendungan Sukamahi berkapasitas tampung 1,7 juta m3.

Sodetan Ciliwung apabila dibuka dalam kondisi Siaga 4 dapat mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 33 m3/detik, sementara pada Siaga 1 dapat mengurangi 63 m3 per detik.

 

4 dari 4 halaman

Dikerjakan Sejak 2013

Proyek Sodetan Ciliwung mulai dikerjakan pada 2013. Pada tahun 2015, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung telah tuntas sepanjang 650 meter. Kemudian dilanjutkan pada 2015-2017 dengan pembangunan permanen outlet dan perkuatan tebing Kali Cipinang.

Pekerjaan inlet sodetan dari Sungai Ciliwung berada di Kelurahan Bidara Cina menuju arriving shaft di Jalan Otista III, dan sampai ke outlet sodetan di Kanal Banjir Timur atau Kali Cipinang, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Setelah sempat terhenti, Kementerian PUPR melanjutkan pekerjaan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur pada tahun 2021 sepanjang 580 meter meliputi pembangunan ganda sodetan, bangunan permanen inlet dan outlet sodetan serta normalisasi Sungai Ciliwung dan Sungai Cipinang.

Paket pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (WIKA)- PT Jaya Konstruksi (KSO) dengan masa pelaksanaan 730 hari kalender sesuai kontrak 1 Agustus 2021 hingga 2 Agustus 2023. Secara keseluruhan anggaran yang digunakan untuk pembangunan Sodetan Ciliwung sekitar Rp 1,2 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini