Sukses

Diplomasi Meja Makan Ala Jokowi

Diplomasi meja makan telah dilakukan Jokowi sejak dia masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Gaya politik Jokowi ini masih terus dipakai hingga kini menjadi presiden.

Liputan6.com, Jakarta - Gaya politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi selalu menarik perhatian. Jokowi kerap memperlihatkan gaya politik yang merangkul lawannya di hadapan publik, salah satunya melalui makan bersama. Gaya politik Jokowi yang merangkul ini kerap disebut 'Diplomasi Meja Makan'.

Kegiatan makan siang ini sudah dilakukan Jokowi sejak dirinya menjabat sebagai Wali Kota Solo. Jokowi pernah mengundang 11 paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Banjarsari, Solo untuk makan bersama sebanyak 54 kali.

Saat itu, Jokowi membujuk 989 PKL di Taman Banjarsari pindah ke Pasar Klitikan, tanpa menimbulkan bentrokan fisik. Usai makan siang itu, ratusan pedagang pun setuju untuk pindah ke Pasar Klitikan.

Pada saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, jamuan santap siang menjadi jurus Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan warga. Misalnya, saat Jokowi mengundang warga Petukangan, Jakarta Selatan makan di Rumah Makan Putra Minang.

Diplomasi meja makan ini dilakukan Jokowi untuk menyelesaikan kisruh penggusuran proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2). Jokowi menjelaskan alasan pentingnya membangun jalan tol tersebut kepada warga

Selain itu, Jokowi juga pernah mengajak 18 warga makan siang di Balai Kota DKI untuk menyelesaikan masalah pengerukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Melalui makan siang itu, dia berdialog dengan warga soal pengerukan di Waduk Pluit.

Diplomasi meja makan ala Jokowi ini nyatanya tetap dibawa hingga ia memasuki Istana dan menjadi Presiden pada 2014 lalu. Jokowi kerap mengundang tokoh-tokoh politik, masyarakat, maupun mantan presiden serta wakil presiden makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi Ajak Prabowo Makan Siang Usai Pilpres 2019

Pada 2019 lalu saat baru saja menang Pilpres kedua kalinya, Jokowi bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di yang juga rivalnya, naik Moda Raya Terpadu (MRT) dari Statiun Lebak Bulus menuju Senayan. Setelah itu, keduanya makan bersama di Sate Khas Senayan, FX Sudirman, Jakarta.

Pertemuan itu menjadi perhatian publik karena Jokowi-Prabowo bersaing sangat sengit di Pilpres. Kendati begitu, pertemuan keduanya berlangsung sangat cair dan akrab.

Kemudian pada 2022 lalu, Jokowi mengajak para ketua umum partai politik koalisi pemerintah makan siang di Istana. Makan siang dilakukan sebelum Jokowi melantik menteri dan wakil menteri hasil perombakan Kabinet Indonesia Maju.

Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Umum Partai PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

 

3 dari 4 halaman

Makan Siang Bareng Ketum Parpol Koalisi Pemerintah

Saat itu, PAN baru saja bergabung dengan koalisi pemerintah. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan makan siang tersebut merupakam penyambutan PAN yang bergabung ke pemerintah.

"Artinya kebetulan hari ini ada ketum baru, kan gitu. Secara formal dikukuhkan. Makan siang ya makan siang, di tempat baru yang belum pernah dipakai oleh presiden untuk menyambut siapapun. Maka yang pertama diundang sebagai tamu-tamu adalah ketum-ketum partai," kata Pramono Anung di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu 15 Juni 2022.

Terbaru, Jokowi mengajak tiga calon presiden 2024 yakni, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo makan siang di Istana pada Senin, 30 Oktober 2023. Pertemuan berlangsung akrab dimana Prabowo duduk disebelah kiri Jokowi, Ganjar sebelah kanan, dan Anies di seberang atau depan Jokowi.

Ketiganya kompak hadir dan sama-sama mengenakan batik. 

 

4 dari 4 halaman

Makan Siang Bareng 3 Kandidat Capres 2024

Kepada awak media, ketiganya menyampaikan rasa terima kasih atas kepada Presiden Jokowi atas jamuan makan siang bersama hari ini.

"Kalau tidak ada undangan, jarang-jarang kita kumpul seperti ini," ujar Prabowo usai pertemuan.

Jokowi mengungkapkan isi pembicaraan saat makan siang bersama tiga calon presiden (capres) di Istana Merdeka Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. Jokowi mengajak tiga capres mengawal agar Pemilu 2024 berjalan tanpa ada saling fitnah.

"Ya saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan dengan damai, tidak ada saling fitnah memfitnah," kata Jokowi di Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Dia juga mengajak ketiga capres untuk menghindari kampanye negatif yang saling menjelekkan dan merendahkan. Jokowi ingin Pemilu 2024 diisi dengan adu program dan gagasan.

"Tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan, tidak ada saling merendahkan, tetapi dengan adu program, adu gagasan. Saya kira itu, rakyat menginginkan itu," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.