Sukses

MUI Yakin Warga Indonesia Bisa Keluar Jalur Gaza Melalui Mesir atau Yordania

Adanya seruan ini merupakan salah satu misi dari pihak KBRI untuk mengamankan warga Indonesia yang ada di Palestina.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan pada tiga hari yang lalu telah terjadi seruan untuk warga Indonesia yang berada di jalur Gaza untuk segera meninggalkan atau keluar dari Gaza. 

“Tiga hari yang lalu,  ada seruan segera keluar dari Gaza. Karena ekalasinya sangat luar biasa,” ucap Sudarnoto Abdul Hakim saat Konferensi Pers di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 13 Oktober 2023 kemarin. 

Sudarnoto mengungkapkan keyakinannya bahwa warga Indonesia dapat keluar dari Gaza dengan melalui negara Mesir atau Yordania. Adanya seruan ini merupakan salah satu misi dari pihak KBRI untuk mengamankan warga Indonesia yang ada di Palestina

“Saya sangat berkeyakinan mereka keluar itu bisa lewat Mesir atau bisa ke Jordan, ya,” ujarnya. 

"Itu akan diselamatkan karena misi kedutaan kita, baik di Amman atau di Mesir itu salah satunya adalah mengamankan warga kita," sambung Sudarnoto. 

Sudarnoto mengatakan bahwa dirinya sangat berharap jika pihak dari KBRI telah melakukan langkah-langkah yang penting untuk menyelamatkan warga Indonesia. Dia pun mengakui jika dirinya selalu berkoordinasi dengan pihak KBRI Indonesia yang ada di sana.

“Saya berharap setelah tiga hari ini belum ada informasi, tapi saya berkeyakinan pihak KBRI juga sudah melakukan langkah-langkah penting,” ungkapnya. 

“Nanti akan saya juga akan selalu berkoordinasi dengan pihak KBRI kita ke sana," Sudarnoto menambahkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah juga Tengah Mengusahakan Evakuasi WNI di Gaza

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemerintah tengah mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak serangan udara militer Israel di Beilt Lahiya di Jalur Gaza, Palestina, Sabtu 7 Oktober 2023.

"Kita sedang usahakan evakuasi WNI di Jalur Gaza," kata Prabowo dilansir dari Antara, Selasa (10/10/2023).

Prabowo menegaskan bahwa Pemerintah akan terus mengikuti perkembangan situasi yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, akibat serangan militer Israel yang juga menyasar Rumah Sakit Indonesia di sana.

"Nanti kita ikuti perkembangan situasi di Jalur Gaza," jelas Prabowo.

Sebelumnya, jumlah korban tewas akibat perang Israel dan Hamas dilaporkan terus bertambah, kabarnya 700 orang tewas dan 2.300 lainnya terluka.

Menilai situasi perang Israel Hamas tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan proses evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di Palestina.

"Terkait dengan kondisi WNI, Pemerintah Indonesia telah menyusun rencana kontigensi evakuasi WNI dengan beberapa skenario situasi. Saat ini Pemerintah, melalui KBRI Amman, KBRI Beirut dan KBRI Kairo sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mengevakuasi WNI yang berada di wilayah Palestina, khususnya 10 orang WNI yang berada di Jalur Gaza," ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal, dalam pernyataan tertulisnya yang dikutip Selasa (10/10/2023).

Kemlu RI juga meminta, WNI untuk menunda perjalanan baik ke Palestina maupun ke Israel lalu mengimbau mereka yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut.

3 dari 3 halaman

PMI Koordinasi dengan IFRC dan ICRC Bantu Evakuasi WNI di Gaza

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla atau JK selaku Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) menerima delegasi Federasi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) regional ASEAN. Mereka berkoordinasi untuk evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, imbas konflik perang Palestina-Israel.

Jusuf Kalla menyampaikan, pihaknya bakal terus memperhatikan kondisi masyarakat di Gaza, yang dalam beberapa hari ke depan akan mengalami kesulitan baik dari sisi logistik dan pangan.

Kita menghadapi, melihat situasi di Gaza di Israel tentu akan menjadi masalah kemudian yang besar, khususnya pada minggu-minggu yang akan datang, empat hari yang akan datang,” tutur Jusuf Kalla di Kantor PMI Pusat, Jakarta, Selasa (10/10/2023).

Menurut dia, Israel telah menyiapkan rencana blokade listrik, air, makanan, logistik, dan lainnya. Artinya, kehidupan 2,5 juta orang di Gaza akan mengalami kesulitan luar biasa, termasuk para WNI.

“Tadi kami membicarakan dengan delegasi Palang Merah Internasional, apa upaya bersama yang dilakukan Palang Merah sedunia, kita ingin, Indonesia tentu berusaha untuk turut serta, bersama-sama untuk membantu apa yang dapat dibantu,” jelas dia.

“Memang sulit sekali membantunya karena daerah perang dan juga, tapi apapun itu harus setidak-tidaknya sepeti saya katakan di dewan masjid, setidak-tidaknya doa bersama,” jelas dia.

Tidak ketinggalan, lanjut Jusuf Kalla, upaya membantu WNI di Gaza. Termasuk juga membantu masyarakat asing baik soal evakuasi hingga logistik.

“Apalagi juga saya bicarakan tadi bagaimana membantu 15 orang Indonesia yang ada di sana, bisa apa enggak Palang Merah membantu untuk mengeluarkan, masalahnya banyak sekali orang asing, bukan hanya Indonesia. Lagi dicari solusinya bagaimana bisa membantu lewat Palang Merah. Tapi Palang Merah sendiri sekarang juga masih terbatas yang bisa masuk ke situ,” Jusuf Kalla menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini