Sukses

Top 3 News: Geger Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Perumahan Elite, Cinere Depok

Mayat ibu dan anak tersebut ditemukan di kamar mandi yang tidak terkunci dengan kondisi tergeletak dan bersebelahan. Kedua jenazah diperkirakan sudah lama meninggal.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari bau busuk yang menyeruk dari dalam sebuah rumah, dua jenazah, ditemukan warga. Keduanya yaitu GAH (64) dan DAW (38), warga di kawasan perumahan elite Cinere, Kota Depok, Jawa Barat.

Mayat ibu dan anak tersebut ditemukan di kamar mandi dengan kondisi tergeletak dan bersebelahan. Polisi menduga kematian keduanya sudah cukup lama, sekitar 1 bulan, karena jasad telah membusuk dan jadi tulang belulang.

Jajaran Polres Metro Depok tengah menyelidiki penyebab kematian ibu dan anak tersebut. Terkait luka pada tubuh kedua korban juga tidak ditemukan. 

Penyidik lalu melakukan kolaborasi interprofesi melibatkan psikologi forensik sampai laboratorium forensik. Untuk menganalisis apakah ada jejak-jejak racun dan sebagainya.

Selain kabar penemuan mayat ibu dan anak di Cinere, Depok, berita kedua terpopuler di top 3 news, pada Jumat, 8 September kemarin terkait penangkapan pacar Nindy Ayunda yaitu Dito Mahendra di Bali oleh Bareskrim Polri.

Sebagai informasi, Dito Mahendra sempat menjadi buron selama 4 bulan atas duggaan kepemilikan belasan senjata api (senpi) ilegal yang ditemukan dikediamannya saat digeledah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dito ditangkap di Bali, pada Kamis, 7 September 2023 di sebuah vila, kawasan Canggu, Badung, Bali.

Sosok Dito Mahendra sendiri mulai dikenal publik, saat dirinya memilki kedekatan dengan penyanyi Nindy Ayunda. Dito dikabarkan berasal dari keluarga konglomerat dan menjadi salah satu pengelola Taman Mini Indonesia Indah. 

Kondisi politik di Tanah Air juga tak kalah menyita perhatian pembaca Liputan6.com. Seperti diketahui,  saat ini sudah ada sejumlah partai koalisi yang telah menunjuk salah satu kadernya untuk maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Bakal calon presiden (bacapres) 2024 nanti, ada tiga nama yang telah dideklarasikan. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Jauh-jauh hari, masing-masing mesin partai bergerak untuk mendulang suara dari berbagai kelompok masyarakat.

Salah satunya yang didulang suaranya adalah massa Nahdlatul Ulama (NU) atau yang kerap disebut Nahdliyin. Apalagi jika sosok cawapres itu merupakan tokoh berpengaruh di kalangan warga NU, bisa menjadi modal besar untuk memenangkan pertarungan pada kontestasi Pemilu 2024.

Berikut deretan berita terpopuler di kanal News Liputan6.com sepanjang Jumat, 8 September 2023:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. 6 Fakta Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Cinere Depok, Diduga Meninggal Sebulan Lalu dan Sudah Jadi Tengkorak

Penemuan dua mayat berinisial GAH (64) dan DAW (38) di sebuah perumahan elite kawasan Cinere, Depok mengejutkan warga sekitar. Pasalnya, kedua mayat tersebut merupakan ibu dan anak yang pada saat ditemukan telah membusuk di dalam kamar mandi. 

Menurut penjelasan sekuriti perumahan, penemuan mayat tersebut terungkap setelah warga menghubunginya dan berkoordinasi dengan pengurus lingkungan. Jafar pun mengaku curiga dengan pemilik rumah yang tidak pernah terlihat lagi keluar dari kawasan perumahan.

"Setiap hari Kamis biasanya keluar naik taksi berdua. Sudah satu bulan lebih enggak kelihatan, kita curiga," ujar Jafar kepada Liputan6.com, Kamis, 7 September 2023. 

Saat mengecek kondisi rumah, dia mencium aroma busuk yang berasal dari dalam rumah. Lantaran pintu rumah korban terkunci, Jafar memutuskan untuk menghubungi Polsek setempat. 

Setelah anggota Binmas Polsek Cinere datang, Jafar masuk ke dalam rumah dan melihat ada kaki korban di kamar mandi. Setelah menghampirinya, ia menemukan dua mayat ibu dan anak dalam kondisi tergeletak dan bersebelahan.

"Diperkirakan meninggal sudah lama dan belum diketahui penyebab kematiannya," tegas Made.

 

Selengkapnya...

3 dari 4 halaman

2. Siapa Dito Mahendra? Buron Kasus Senpi Ilegal yang Juga Pacar Penyanyi Nindy Ayunda

Bareskrim Polri menangkap tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api (senpi) ilegal Mahendra Dito Sampurno alias Dito Mahendra. Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro pun menyiratkan penangkapan tersebut pada hari ini, Jumat (8/9/2023).

Lalu, siapa Dito Mahendra?

Nama Dito Mahendra sendiri mencuat kala berseteru dengan artis Nikita Mirzani. Dito melaporkan Nikita ke Polresta Serang Kota pada 16 Mei 2022 atas dugaan kasus pencemaran nama baik.

Kasus ini bermula dari unggahan Instagram story Nikita Mirzani yang berisi dua foto Dito yang diambil dari Google dan situs berita. Ketika itu Nikita menuliskan kata-kata yang diduga mengandung unsur penghinaan.

Selanjutnya Penyidik Satreskrim Polresta Serang Kota hendak menjemput paksa Nikita di rumahnya pada 15 Juni 2022 namun saat itu Nikita enggan keluar. Sore harinya Nikita menyambangi Polresta Serang Kota.

Kemudian pada Juli 2022, Nikita ditangkap saat berada di pusat perbelanjaan kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Kala itu penangguhan penahanan Nikita dikabulkan sehingga ia hanya menjalani wajib lapor.

Selama berkonflik dengan Nikita, Dito tak pernah memperlihatkan batang hidungnya dan hanya melimpahkan kepada kuasa hukumnya, Yafet Rissy.

Namun rupanya terungkap, Dito kala itu tengah diburu setelah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan kasus temuan 15 pucuk senjata api yang diduga ilegal di rumahnya di Jakarta Selatan, kala digeledah tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Maret 2023.

Pada saat itu, Nikita Mirzani mengunggah tangkapan layar headline yang menampilkan judul 'Kabur, Dito Mahendra Diburu dan Akan Langsung Ditangkap Bareskrim'.

 

Selengkapnya...

4 dari 4 halaman

3. HEADLINE: Berebut Dukungan dan Suara Nahdliyin di Pilpres 2024, Siapa Diuntungkan?

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia masih menjadi magnet bagi para pemburu suara. Pada ajang pemilihan presiden, basis massa NU selalu jadi incaran.

Para kandidat capres rajin mendatangi kantong-kantong suara NU, khususnya pesantren. Bahkan mereka mendadak jadi 'santri', dengan harapan bisa mendulang sebanyak-banyaknya dukungan dari kalangan nahdliyin--sebutan bagi warga NU.

Memiliki cawapres yang berasal dari NU juga menjadi modal besar untuk memenangkan pertarungan. Apalagi sosok cawapres itu merupakan tokoh berpengaruh di kalangan warga NU.

"Ya sangat besar pengaruhnya (suara nahdliyin), sangat laku lah kalau pemilihan langsung. Dikira-kira, dari jumlah rakyat Indonesia, kalangan NU itu ada 54 sampai 60 persen. Tentu ini menjadi bargaining tinggi bagi NU, dan itu bisa menentukan dalam konteks pemenangan pasangan capres dan cawapres. Jadi rebutan suaranya," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada Liputan6.com, Kamis, 7 September 2023.

Walaupun pada kenyataannya, pada setiap ajang pemilihan umum, suara nahdliyin menyebar ke mana-mana. Misalkan PKB. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu merupakan partai asli Nahdlatul Ulama. Namun dalam perolehan suara, PKB hanya memperoleh sekitar 13,57 juta suara (9,69 persen). Artinya, tidak semua nahdliyin memilih PKB, karena mereka tersebar ke berbagai partai politik.

Di setiap pemilu, sejumlah tokoh NU juga kerap menghiasi daftar bakal cawapres. Pada pilpres 2024, beberapa nama tokoh NU masuk dalam daftar, sebut saja Mahfud Md, Yenny Wahid, dan Khofifah Indar Parawansa.

"Kalau kita bicara trah nahdliyin banget ya, itu ada Yenny Wahid, ada Khofifah, lalu ada Mahfud Md. Itu nahdliyin. Kalau Erick Thohir kan di-nahdliyinkan. Tapi kalau kita bicara trah nahdliyin, garis nahdliyin, tokoh nahdliyin, figur nahdliyin, itu ada di Yenny Wahid, Khofifah, Mahfd Md, yang kuat dalam konteks darah biru NU-nya," ujar Ujang.

Anies Baswedan malah lebih dulu menetapkan cawapresnya yang berasal dari NU yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Berdarah murni NU dan kedekatannya dengan para ulama, Cak Imin diharapkan bisa menarik suara dari kalangan nahdliyin sebanyak-banyaknya, terutama di Jawa tengah dan Jawa Timur.

 

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.